Friday, August 10, 2007
memprioritaskan keluarga
awalnya kupikir karena ada masalah krisis air, atau beliau bersitegang dengan prime minister dan memilih mundur daripada diintimidasi.
tapi ternyata aku salah...
dalam pidato singkatnya, mr bracks secara gamblang mengakui kekeliruannya selama ini, bahwa beberapa tahun terakhir ini beliau terlalu sibuk mengurusi karir politiknya dan 'meninggalkan' keluarganya untuk mencapai puncak. dan memang beliau berhasil mempertahankan jabatan sebagai premier selama 8 tahun. tetapi, kurangnya perhatian kepada keluarga menyebabkan anak pertamanya jadi akrab dengan dunia narkoba, dan puncaknya adalah ketika si sulung ini mengalami kecelakaan. dia menyetir mobil sambil mabuk. tanpa bermaksud menyalahkan orang lain, beliau dengan gentle mengakui bahwa minimnya perhatian kepada keluargalah yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
dan akhirnya, beliau memutuskan untuk mundur dari jabatan sebagai premier untuk lebih memperhatikan keluarganya.
hmmm, from my point of view, two thumbs up buat beliau.
bagaimana tidak, ketika berada di puncak karir yang telah diretasnya dari 22 tahun yang lalu, beliau bisa memutuskan untuk meninggalkannya begitu saja, demi mempertahankan kebahagiaan keluarganya. dan keputusan itu bukanlah sebuah keputusan yang mudah. tapi dengan mantap, mr bracks menyatakan bahwa pada intinya 'family is everything, and I will put it before anything'.
seusai menonton tayangan TV itu, pikiranku langsung melayang ke masa hampir 2 tahun yang silam, ketika aku memperoleh beasiswa ke luar negeri dan membuat mufti berada pada 2 pilihan yang nyaris sama dengan mr bracks. nyaris sama, karena mufti harus memutuskan apakah dia akan meletakkan aku dan keluarganya diatas segala2nya, atau akan meneruskan karir PNSnya yang sudah selama 20 tahun (dari pertama lulus D3 AIS).
dan, mufti memilih hal yang sama seperti mr bracks. he puts family before anything, and he always does.
thank you dear for your decision. jauh dari lubuk hati terdalam, aku selalu bersyukur memiliki seorang suami yang bisa mengambil keputusan untuk selalu memprioritaskan keluarga, no matter how hard are the consequences for you, for me, and for our family ;)
Thursday, August 09, 2007
snow time!
lake mountain ini berlokasi di marysville, deket2 ama stevenson falls yang pernah kami datangi bersama ken di musim gugur kemarin.
dibandingkan dengan perjalanan ke mt buller yang memakan waktu sekitar 4.5jam, lake mountain ini hanya menghabiskan waktu 2.5jam perjalanan. lebih dekat dari melbourne, jadi masih keburu shalat shubuh di rumah dan goreng chicken nugget buat bekal di jalan.
cuaca yang mendung tidak membuat kami khawatir... secara di melbourne cuacanya memang selalu berganti2 dalam hitungan jam.
dengan jumlah 4 bis, kami meninggalkan melbourne jam 0745 dan sempat berhenti sebentar di healesville buat ngopi2. dalam perjalanan, diadakan quiz on the bus, biar pada ga ngantuk... kebetulan aja ada pertanyaan yang gampang dan aku bisa jawab, jadi dapet hadiah sekaleng coklat deh... hehe... lumayan buat dikunyah2 :)
jam 10 kita udah nyampe di marysville.
menuju ke puncak gunungnya, perlu waktu sekitar 20 menit (plus 20 menit juga untuk berhenti pasang wheel chain, biar bisnya ga slip).
begitu jalanan udah belok2 (dan pertanda kami memasuki area bersalju), hujan turun dengan derasnya. bukan hujan air, tapi hujan salju... aiiiih... masih terbayang jelas bagusnya ketika butiran2 putih kecil itu seperti ditumpahkan dari langit dan jatuh di atas jalan yang beraspal...
semakin ke atas, hujan salju semakin deras dan semua daun, ranting dan akar pepohonan tertutup salju. semua berwarna putih.
sampai di area snow resort-nya, kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum bermain2 toboggan atau foto2 bareng snowman.
sebenarnya ada juga acara lomba membuat snowman, tapi kok ya kami lebih suka foto ama snowman yang udah jadi daripada bikin snowman sendiri hehehe...
dhevi dan dea seneng2 aja dalam snow trip ini, secara ada temen sekolah dhevi yang juga ikutan (yazi and melvictra, keduanya anaknya mba dina, president of the club). jadinya, mereka ber4 pada asyik main salju/toboggan sendiri. lumayanlah, jadi kan aku dan mufti (juga dina dan edi) ga terlalu repot ngurusin anak2 itu ;).
capek jalan2, main2 toboggan, foto2 narsis, akhirnya kami memutuskan untuk istirahat sembari makan2 (lagi) bareng temen2 yang lain di public shelter sambil nunggu bis pulang kembali ke melbourne.
hmm, emang kok ya, kalo jalan2 begini lupa kalo kita masih punya kewajiban bikin paper atau ujian! bawaannya seneng terus sih :).
Thursday, August 02, 2007
melbourne aquarium
Tuesday, July 24, 2007
nonton bioskop bareng sekeluarga
apalagi setelah punya anak 2, daftar alasan itu menjadi bertambah panjang, seperti misalnya 'kasian ya kalo anak2 ditinggal di rumah...'
sekarang, setelah dhevi 5 tahun dan deana 3 tahun, rasanya alasan2 itu udah ga relevan lagi.
nonton bisa jadi alternatif untuk bersantai bareng keluarga.
akhirnya, aku dan mufti memutuskan untuk nonton bareng sekeluarga di bioskop. horrraaayyy... akhirnya nonton bioskop lagi... *duh senengnya*
pilih2 film adalah kegiatan selanjutnya.
yah, karena ga ada film anak2 yang bagus, akhirnya aku dan mufti memutuskan untuk menonton film Harry Potter and the Order of the Phoenix aja. yah, aku dan mufti tau sih kalo film ini bukan konsumsi anak2, tapi kan nontonnya rame2 (didampingi ortu), jadi ya ga apa2 deh.
sebelum nonton, aku udah kasih tau ke anak2 apa2 aja yang akan terjadi di gedung bioskop... mulai dari masalah antri tiket, nyari tempat duduk, gedung yang gelap, film yang seram, dll dst.
oh iya, kami memutuskan nonton di IMAX theatre, dengan keyakinan penuh film Harry Potter ini bakal penuh action dan bakal keren kalo nontonnya 3 dimensi, secara konon kabarnya IMAX pakai the largest screen in the world...
pas antri tiket, kami tanya juga ke petugasnya, 'anak2 boleh nonton Harry Potter ga?'. dan karena si penjaga bilang ga apa2, ya udah, kami lanjutkan rencana nontonnya.
abis beli tiket, kami duduk2 sebentar di lobi bioskop dan pas 30 menit sebelum film diputar, kami mulai antri untuk masuk ke gedung bioskop... yah, secara ga pake nomer tempat duduk, jadi siapa yang dateng duluan bisa dengan leluasa memilih tempat duduk yang diinginkan.
setelah bagi2 kacamata, kami memilih bangku yang agak2 di tengah, biar puas nontonnya...
dari awal sih, aku ama mufti udah siap sedia keluar dari gedung teater kalo tiba2 dhevi dan dea takut, nangis atau minta pulang. yah, namanya juga pengalaman pertama, kalo gagal ya udah... mau gimana lagi.
begitu film dimulai, haduuuh... aku udah ketar ketir aja.
karena adegan diawali dari datangnya 2 dementor yang bentuk wajahnya itu serem banget dalam gelapnya gedung teater. wah, untuk ukuran anak umur 3 tahun, harusnya dea berhak nangis tuh hehehe... untungnya mereka pada anteng2, menikmati film Harry Potter dengan hati riang gembira.
walaupun pakai kacamata 3D yang bikin semua object keliatan jelas dan dekat banget (dan tentu saja memberikan kesan seram yang bener2 menyeramkan), amazingly dhevi dan deana ga nangis tuh. sampai akhir film-pun, mereka tetap cerah ceria di dalam gedung teater.
hmmm, overall, bisa dibilang acara nonton di bioskop untuk pertama kalinya ini sukses berat.
ukuran suksesnya adalah filmnya bagus dan selama 140 menit itu anak2 ga rewel, padahal jelas2 filmnya serem untuk ukuran anak kecil :).
jadi besok2 bisa di-schedule lagi nih acara nonton bareng keluarga...
maru koala park
Sunday, July 08, 2007
hasil2 papers dan exam
kalo dulu di masa2 sekolah s1 di FH Univ Brawijaya, hasil ujian akhir tuh pasti ditempel di notice board kampus dan setiap orang bisa tau si A dapet berapa di mata kuliah apa, si B apaan, dst dst.
kalo sekarang, s2 di FH Univ of Melbourne, hasil ujian harus diliat sendiri di web kampus yang kalo liat-pun harus memasukkan user ID dan password. confidential banget deh. mungkin biar para student yang nilainya jelek ga malu diledek ama temen2nya seperti ketika jaman s1 dulu.
yah, nilai2ku sekarang sih biasa2 banget, jauh dari kesan excellent.
kadang aku bingung juga. di tiap paper atau exam yang dibalikin ke aku setelah dikoreksi dan dinilai ama dosen, pasti komentarnya:
* topiknya menarik
* risetnya udah cukup karena didukung sumber2 bacaan yang terbaru dan relevan
* overall, well done deh...
tapinya nih, nilainya kok ya cuman segitu2 aja ya. belon pernah icip2 nilai di rentang tertinggi!
hmm, kadang2 mikir, halah, mending ga ambil subject ini kalo tau dapet nilai jelek.
tapi si 'malaikat baik hati'ku selalu mengingatkan bahwa tujuan sekolah kan ga cuman untuk dapat nilai tinggi, tapi juga sebuah proses pembelajaran untuk jadi dewasa, yah kudu legowo kalo dapetnya cuman segitu, berarti emang kualitas papernya ga bagus2 banget menurut penilaian dosen.
justifikasi dari aku sendiri sebagai student yang merangkap casual driver, full time wife and never ending mother tanpa bantuan siapa2... ternyata, haduh, ga gampang memanage waktu dan menjadi student multitasking.
jadi, progressnya apa dong?
ya kalo menilainya dari angka2 di atas kertas, emang ga ada peningkatan dari nilai2 di s1, malah yang ada adalah penurunan. walau ga bisa juga disamakan, secara s1 kegiatannya cuman menghafal aja dan ketika sekarang s2 kudu meresearch, menganalisa dan menulis!
tapi kalo menilainya dari sisi yang lain, misalnya, 'keberhasilan'ku untuk survive selama menjalani masa2 sekolah di luar negri yang udaranya ga bersahabat (yang bikin aku bersin2 melulu dari spring 2006 kemarin, gara2 suhu udara yang naik turun ga jelas), yang harus hanya berbagi domestic duties ama suami (ga punya asisten bok...), yang harus kena chicken pox (duh, njijik-i tenan kok...), plus harus kehilangan seorang kakak, plus gaji sebagai PNS yang harus didiskon 50% (ini juga bikin sebel banget, secara ternyata ga semua temen2 BPS gajinya dipotong separo seperti aku)... masih bagus ga kena mental disorder.
yang jelas, walau progerss akademic-nya bisa dibilang zero, tapi progress untuk selalu jadi survivor akan selalu bertambah.
akhirnya ketika dapet nilai yang cuman 'segitu2 aja', tetep harus disyukuri...
alhamdullillah ga fail :).
semoga di 3 paper mendatang hasilnya lebih dari sekedar pass!
Saturday, July 07, 2007
berakhirnya sebuah masa
ketika aku merasa butuh pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah masuk angin yang seringkali menimpaku dan juga bersin2 yang ga kenal waktu.
kalo masuk angin, aku dengan senang hati melakukan kerokan untuk mengatasinya.
dan kalo bersin2nya udah bikin sakit kepala, yah, kepaksa juga minum obat bebas.
secara aku tau dan sadar kegiatan kerokan dan minum obat bebas itu ga baik untuk kesehatan di masa yang akan datang, maka aku mulai milih2 cara pengobatan alternatif yang menyenangkan...
setahun sebelumnya, di milis dunia-ibu lagi heboh pengobatan pakai aromaterapi. setahun berlalu dan topik ini masih tetep dibahas dengan berbagai pertanyaan, testimoni bahkan juga tawaran bisnisnya.
aku jadi mikir2, apa salahnya sih dicoba... siapa tau cocok.
lalu akhirnya aku pesan paket awal beraromaterapi, yang meliputi diffuser dan oil yang cocok buat menyembuhkan bersin2 dan meningkatkan daya tahan tubuh supaya ga gampang masuk angin.
amazingly, it works...! dalam jangka waktu 2 bulan pemakaian intensif, aku jadi jarang banget masuk angin atau bersin2/pilek/sakit kepala. wah... senengnya... :)
cerita selanjutnya, aku jadi tertarik ama peluang bisnis aromaterapi ini.
yah, emang dasarnya aku seneng mencoba2 segala macam kegiatan, kupikir2 apa salahnya mencoba kemampuanku mem-persuasif orang lain untuk ikut mencoba pakai aromaterapi dan memperoleh manfaatnya, baik manfaat kesehatan ataupun manfaat finansialnya.
bisnis aromaterapi sebenernya adalah bisnis jaringan, multi level marketing. sempet mikir2 juga sisi positif dan negatif-nya bisnis ini. dan setelah mempelajari sistemnya, mulai dari cara kerja produk dan cara memperoleh keuntungan, aku pikir2... yah, apa salahnya sih dicoba...
itungan modalnya juga ga begitu besar, dan hitung2an diatas kertas, itu modal bakal balik kalo aku berhasil menjual beberapa paket awal aromaterapi.
trus lagi, kegiatan bisnis ini relatif ga repot karena semua dilakukan dengan cara online. my upline made this possible.
jadi yah, aku jalanin gitu aja... semuanya mengalir...
kalau akhirnya aku dapet keuntungan materi dari bisnis ini, aduh, alhamdullillah banget deh. tapi yang jelas, keuntungan terbesar yang aku dapatkan dari bisnis ini adalah memperoleh teman2 baru (baik sesama pebisnis aromaterapi ataupun pelanggan setia) dan mempunyai semangat mempelajari hal2 baru (termasuk belajar berargument juga lho... apalagi kalo menghadapi calon pembeli yang ngeyel :)).
yang lebih asyik lagi dari bisnis ini adalah ketika aku udah punya jaringan teman2 dan pelanggan setia yang rutin pesan barang. dengan adanya mereka, aku ga perlu capek2 lagi ngomong atau nulis ampe berbuih2 untuk menjual sebuah barang. barang kejual, keuntungan dapet, hubungan pertemanan juga berjalan baik :)
karena udah merasa 'cukup', secara udah balik modal dan punya teman2 baru, aku mulai bekerja di balik layar aja... jadi cuman support teman2 yang berniat serius menjalani bisnis ini.
mereka bisa bertanya ke aku mulai dari masalah produk, masalah bisnis atau masalah strategi pemasaran yang bisa diterapkan untuk meluaskan jaringan. dan aku dengan senang hati akan menjawabnya.
aduh, emang dasar aku tuh gampang tertantang untuk melakukan pekerjaan baru, jadinya ketika bisnis udah bagus gitu, aku cenderung malah 'membiarkan' bisnis itu berjalan sendiri... toh para downline-ku juga pada pinter2 kok :)
setelah itu, aku memilih untuk menjalani hidup baru: jadi scholarship hunter!
jadinya aku konsentrasi penuh untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris, secara tes2 untuk dapet beasiswa selalu pakai bahasa inggris.
cukup lama juga proses untuk dapet beasiswa. setahun nyoba berbagai tes, beberapa kali gagal, sempet merasa capek dan merasa 'aduh, mungkin emang bukan garis tanganku kalee dapet beasiswa'. tapi, alhamdullillah, pada tes ke-sekian kalinya, akhirnya aku dapet juga beasiswa dari Australian Partnership Scholarship. wah, senengnya... kesampaian juga cita2ku untuk nerusin sekolah ke luar negeri!
bisa ditebak, kehidupan baru sebagai seorang pelajar, pasti sangat menyenangkan dan melelahkan pada saat yang bersamaan.
ritme hidup yang baru, kebiasaan2 lama yang harus ditinggalkan, juga yang agak menyiksa adalah... ga bisa online berlama2 dengan teman2 di dunia maya.
tapi yah, dijalanin aja deh...
selama aku sekolah, kegiatan bisnis aromaterapiku ga berhenti lho. thanks a lot to yang namanya teknologi... karena kapan aja dan dimana aja aku berada, bisnis ini tetap berjalan.
kalo ada pertanyaan2 dari calon pelanggan, aku tetep bisa jawab e-mail2 mereka, dan kalau udah deal mau beli atau mau jadi member, aku tinggal minta tolong ke salah satu downline-ku untuk mem-follow-up. aih, seneng deh ngejalanin bisnis ini...
tapi kesenangan ini ga berlangsung lama. bulan kemarin, bisnis aromaterapi ini dinyatakan tutup oleh kantor pusatnya. mungkin karena nilai penjualan di indonesia ga terlalu bagus atau entah kenapa... aku juga ga begitu ngerti apa yang terjadi.
yang jelas, ketika aku dapat e-mail notifikasi pemberhentian kegiatan bisnis aromaterapi, aku merasa ada sesuatu yang bakal hilang dari hidupku.
pekerjaan, profit, dan yang terpenting adalah kehilangan teman2 bisnis. yah, walaupun kami masih bisa berkirim kabar melalui e-mail, tapi intensitas-nya akan semakin berkurang dan mungkin aja obrolannya juga mungkin bakal jadi hambar. it was really a sad end.
tapi sudahlah... nothing last forever and I know that everything has an end.
I wish that this end is a beginning for other things...
*tetep semangat untuk mencari peluang2 bisnis yang lain di masa yang akan datang*
Thursday, June 14, 2007
gathering bareng law students
lakeside
ultah perkawinan ke 6
Tuhan menganugrahkan kepada kami 2 orang putri, kesehatan dan kebahagiaan :).
perayaan ultah perkawinan ke 6 digelar berdua saja di yiannis cafe, sebuah cafe spesialis makanan yunani di sydney road.
mengenang kembali perjalanan hidup yang cukup berwarna warni selama 6 tahun, mensyukuri segala yang telah kita peroleh, dan tak lupa membuat sejumlah resolusi untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
terkenang lagu penutup di acara resepsi pernikahan kami, 'from this moment on'
...from this moment as long as I live I will love you, I promise you this
there is nothing I wouldn't give from this moment on...'
lagu ini bener2 soul-nya pernikahan kami, karena kami telah berjanji untuk selalu saling memberi apa yang dibutuhkan oleh keluarga kami dan mencoba menerima segala sesuatunya apa adanya...
dan bersyukur, adalah satu2nya hal yang harus kami lakukan setiap saat :)
Sunday, May 20, 2007
blok m
biasanya nih, perjalanan terjauh kami di outer melbourne adalah ke eltham, yang 40 menit udah nyampe. nah, berbekal pengalaman pribadi ini, kami pikir paling lama ke prahran juga 40 menit. yah, kalo janjiannya jam 2 siang, berarti berangkat jam 1 udah cukup, kupikir.
ternyataaaa... karena harus melintasi city of melbourne ditambah lagi harus nyari parkir yang boleh nongkrong 2 jam, jadilah pas jam 2 baru nyampe di depan blok m restaurant, dimana ranti dan rofii udah muncul duluan (dan udah pesen makan pula...).
'nyontek' menu yang dipesan ratri, akhirnya aku pesen ikan juga deh (maklum, males banget kalo harus goreng or bakar ikan sendiri di flat, selain ribet, hasilnya juga ga optimal).
nunggu masakan terhidang, kita ngobrol2 ringan tentang si empunya resto (yang ternyata wong solo yang sukses merambah dunia kuliner di melb dan beristrikan penduduk lokal), masalah assignments, tiket return ke jakarta, ampe gosip2 teraktual dari para personnel AusAID students.
tepat 30 menit menunggu, ikan bakarku dateng...
wangi booo, ditambah sambel kecap, jadi langsung terkenang saung talaga yang ada di sawangan, depok... (hmm, mungkin saung ini bakal jadi tempat makan pertama yang aku kunjungi kalo aku ke depok).
tapinya, kok lalapannya miskin banget yak? masa cuman kol ama timun doang (itupun cuman seiris!), ga ada tomat atau kemangi (hehehe, kayaknya ga ada yang jual kemangi deh di melbourne).
usai makan, lanjut lagi ngobrol2nya...
sampe akhirnya ketika mau bubaran, aku putuskan untuk ke toilet terlebih dahulu. pas ngelewatin dapurnya, wah, langsung berasa ada di resto kaki lima di jakarta lho... secara dapurnya yang ga terlalu modern dan nyaris bisa dibilang berantakan :).
tapi, seperti juga di jakarta, resto2 kaki lima begitu juga banyak yang menjanjikan kenikmatan buat lidah, misalnya nasgorkam di kebun sirih atau nasi uduk yang tersebar di seluruh penjuru jakarta.
wah, jadi kangen nih ama enaknya nongkrong di resto kaki lima di jakarta, karena walaupun dekat dengan kesan rungsep, rusuh, bahkan terkadang jorok, tapi bisa bikin perut kenyang, dan terlebih lagi... bisa bikin keringetan, sesuatu hal yang amat jarang aku rasakan di melbourne (even in summer, sometime the weather drops up to 18 degree, gimana mau keringetan coba...).
carlton garden
assignments
coba bayangkan sebuah proses pembuatan paper yang panjangnya 10rb kata.
buat nyari idenya mau nulis apaan, paling engga ada puluhan jurnal (yang tebalnya bervariasi, dari 10 lembar up to 150 lembar!).
pas udah dapet ide, nentuin topiknya. kasih ke lecturer, kalo di-acc, alhamdullillah, jadi langsung bisa bikin outline. kalo ga di-acc, balik lagi ke proses mencari ide.
abis outline oke, ke lecturer lagi. ntar dapet nasehat harus gini gitu, tambahin ini itu, pake referensi dari si A ampe si Z.
dan mulailah malam2 yang panjang itu untuk summarize, paraphrase, analyze, dan merangkai kata satu per satu.
draft pertama jadi, siap2 ke language advisor. untuk menyusun 10rb kata itu, paling ga harus baca 10 buku dan 50 jurnal (ini katanya timothy yang language advisor, karena seribu kata cuman butuh 1 buku dan 5 jurnal aja). coret sana sini, bukan pake 'to' tapi 'for' (walah, gw mana tau bedanya), atau kalimatnya kependekan, pake anak kalimat dong... atau, verb-nya pake yang lain aja, verb yang ini terlalu sering muncul. walah, ribet deh.
dan ketika tiba hari due-date, segala jerih payah itu harus di-submit.
dan hari2 panjang menanti nilai keluar itu, kadang disertai rasa deg2an, bakal fail or pass ya...
yah, nasib penerima beasiswa ya gini ini deh... kudu belajar dengan penuh semangat untuk mencapai hasil yang optimal... habis gimana lagi, kalo pake biaya sendiri sih, mungkin bisa suka2 kalieee mau lulus apa engga, mau sekolah setahun atau sepuluh tahun... hehehe...
dan semester ini, masih tersisa 2 paper yang kejar tayang. 1 udah di tahap acc lecturer, dan 1 lagi masih harus konsultasi. duh, stress nih, apa bisa ya kelar nulis 20rb kata dalam hitungan 30 hari mendatang? *semoga*
Friday, May 18, 2007
junior school assembly
birrarrung park
mother's day
family breakfast
Thursday, May 10, 2007
manas2in
bukannya apa2, seingetku nih, jaman aku masih SD, budheku suka nanya 'nilai rata2 raport-nya berapa?' kalo aku nyebutin sebuah angka, pasti sambungannya, 'wah, kalah dong ama si X, dia dapet 9 buat matematika' misalnya... maka, panaslah hatiku gara2 dibanding2kan gitu, dan kadang dengan hati yang masih panas aku bales jawab, 'bisa naik kelas aja udah syukur...'
juga ketika aku udah ngantor, ga cuman sekali dua kali ada orang yang nanya 'gajinya berapa?' mau dijawab jujur atau boong, pasti orang tetep ga percaya, entah kenapa...
kalo aku jawab jujur, kadang disambung dengan pernyataan 'kalo gajinya segitu, kapan bisa kaya... mbok ya pindah kerja kayak ditempat si Z, gajinya gede lho...'
kalo dijawab boong, kadang disambung dengan kata2 'wah, kaya ya elu... boleh ngutang ga...'
wah, sebel deh... bikin panas hati aja...
ketika aku hijrah ke melbourne, ekspektasi-ku nih aku ga bakalan nemu orang2 indo yang sifatnya bikin jutek itu...
tapi ternyata sejarah berkata lain.
perkataan seperti, 'si A tuh, kerjanya 10 jam/hari tapi nilainya H1 semua' (H1 itu adalah nilai tertinggi). dalam hati aku mikir2, kalo kerja 10 jam/hari, belajarnya kapan ya kok bisa dapet H1 melulu... hebat banget, secara aku yang ga nyambi kerja tapi nilainya ga bagus2 semua.
panas hati lagi? iyalah...
penasaran dengan gosip2 yang beredar tentang si A, suatu hari aku berkesempatan ketemu langsung ama A. setelah basa basi dari utara ke selatan, aku tanya langsung tentang kebenaran gosip tersebut.
N: lu kerja dimana aja?
A: biasalah, buka tutup toko di pasar, trus bagi2 junk mail ke rumah2.
N: kaya dong lu...
A: biasa aja kok...
N: katanya nilainya H1 semua ya?
A: ah, gosip tuh...
setengah percaya setengah engga, aku ga nanya2 lebih detil lagi. ya udahlah, ngobrol ama A aja juga udah cukup menentramkan hati untuk meng-konfirmasi gosip yang beredar.
yang lebih parah, si milis komunitas orang indo di perantauan beredar kabar 'si X lulus s3 dalam hitungan belasan bulan'
wah, semua orang membelalakkan mata, hampir semua teman2ku dilanda rasa ga percaya...
usut punya usut, ternyata berita itu memang benar, tapi hanya sebagian saja.
berita lengkapnya adalah 'si X lulus s3 hanya dalam belasan bulan di unimelb, tapi udah menuntut ilmu di tempat lain selama 2.5tahun...' alias si X cuman ngelanjutin aja di unimelb, dan total masa belajarnya sih 4 tahun.
wakakakaksss... ketika seorang teman menceritakan hal tersebut pas lagi kumpul2 dan kami mengetahui kebenaran berita itu, yang namanya rasa panas hati itu langsung ilang...
haduh, ternyata ya, ga di indo ga di rantau, kebiasan bikin orang panas hati itu jalan terus...
Monday, May 07, 2007
Penguin Parade
Maze 'n Things
Sydney Darling Bridge
Sydney Harbour Bridge
Opera House
Di depan opera house yang seolah-olah jadi landmarknya benua Australia itu.
Ternyata, biasa aja tuh... mirip2 keong mas gitu deh :), tapinya opera house ada di tengah2 sungai yang terawat dengan baik.
Dhevi dan Deana sih seneng banget liat opera house, serasa dream come true, secara dari dulu kalo nanya, 'emang ngapain sih ma kita ke ostrali?' dan aku jawabnya, 'biar bisa jalan2 liat sydney opera house' hehehe...
Sydney - New South Wales
Jam 1230 berangkat dari Canberra, dan kami menikmati pemandangan yang fantastis sepanjang perjalanan menuju Gundagai. Scenic lookingnya, daun2 yang memerah atau menguning, juga langit yang biru... semuanya bagus deh :)
Jam 1530 kami sudah sampai di Liverpool, dan setengah jam kemudian, kami sudah sampai di Sydney.
Wah, riweuh banget ya... kontras dengan Canberra yang super sepi.
Dibandingkan Melbourne, Sydney tuh jalanannya lebih sempit, macet, orang nyebrang disana-sini dan penuh desingan bunyi klakson...
Duh, di Melbourne tuh aku aja jarang banget denger suara klakson...
Jadi inget Jakarta...
Dan ketika seorang teman di Melbourne mengirimiku SMS dan menanyakan, 'gimana Syd, asyik ya?', dengan yakin aku menjawab, 'wah, seandainya ada 1000 tukang ojek di Syd, pasti mirip banget ama Jkt :)'
Australia War Memorial
Kalau bicara gedung war memorial, shrine of remembrance-nya melbourne tuh lebih keren.
Tapi kalo bicara soal 'isi'nya, waduh... AWM ini bener2 keren abis deh.
Mulai dari perang Galipoli, world war 1 & 2, dan berbagai perang yang mengikutsertakan Australia, semua ada dioramanya, plus juga berbagai alat2 perangnya. Mulai dari boat, pesawat, senapan, granat, lengkap dengan baju perang dan topinya. Hmm, aku jadi tau kenapa para cowok itu suka banget ama atribut tentara, karena (kalo ngeliat di AWM lh0...) emang keren dan gagah deh :)
New Parliament House
Old Parliament House
Well, gimana ga keren, di depan bangunan itu terhampar lapangan rumput yang mungkin 10 kali lebih gede dari lapangan bola, plus di belakang bangunan ada gunung yang berwarna biru cerah.
Canberra - Australia Capital Territory
Ekspektasi ibukota negara di pikiranku adalah tempat yang ramai, penuh gedung bertingkat, bunyi klakson dimana2...
Tapi, Canberra beda ama Jakarta.
Sepiiiii banget, bahkan ketika malam2 kami menyusuri central business district-nya, jam 7 malem udah silent... wah, lebih rame Union Square di Brunswick (suburb di Melbourne, tempat kami tinggal selama hampir setahun ini).
Friday, May 04, 2007
hume highway journey
jalan2 menyusuri mulusnya aspal hume highway!
2 hari setelah ultah, dipikir-pikir, mau ngapain ya... secara bertepatan dengan easter break, aku dan 2D libur sekolahnya.
ya udah deh, akhirnya tanpa mikir lama2, aku dan mufti memutuskan untuk sewa mobil dan sabtu (7 april), mulailah perjalanan menuju Sydney. tapi sebelum ke Sydney, kami berencana mampir dulu ke Canberra.
ketika melintasi sydney road, dan membaca papan penunjuk jalan, SYDNEY 888km, wah, kebayang deh, bakal melintasi jalan yang panjaaaang berjam-jam.
berbekal peta yang dipinjam dari Moreland City Library, perjalanan jadi bener2 nyaman karena kami ga takut kesasar.
Hume Highway, diberi kode nomor 31, dan itu adalah jalan utama dari Melbourne ke Sydney. (ada lagi jalan alternatif dari Melb ke Syd, yaitu Princess Highway, melintasi pantai selatan benua Australia, tapi jalannya berliku2 ala Great Ocean Road, dan dijamin lebih jauh).
sepanjang jalan, tinggal baca tulisan 31 dan memperhatikan speed limit (maksimal 110km/jam),
tapi, karena kami jalan2 pas musim gugur, beberapa pohon udah mulai merubah warna daunnya jadi merah atau kuning, duh... bagus deh...
berangkat dari Melbourne jam 9 pagi, rehat makan siang sejam, dan lanjut melalui barton highway menuju Canberra, dan baru nyampe jam 16.
Wednesday, April 04, 2007
dhevi ultah
kalo dirunut ke belakang 5 tahun yang lalu, duh itu dhevi masih bayi dengan kondisi yang kecil mungil dan ga berdaya. bisanya cuman nangis aja.
tapi sekarang, setelah 5 tahun berlalu, yang ada bukan bayi lagi, tapi udah anak2 yang bisa loncat2, nyanyi, lari, baca (dikit2), bantu2 beberes, dll...
harapanku sih, moga2 aja dhevi selalu 'baik2' dalam segala hal, sehat, selamat, dan diberi yang terbaik dalam perjalanan hidupnya :)
barengan ama dhevi, aku juga ultah lho :). wah, pasti mamaku di malang sana juga lagi mengenang saat2 melahirkan aku 30 tahun yang lalu... *hehehe... geer*
acara ultahnya, cuman tiup lilin dan potong kue aja :), seperti biasa...
international law and children's rights
sugarloaf reservoir
steavenson falls
shrine of eltham
school of graduate studies
law faculty with city background
aisle on old arts
mistletoe
melbourne's view from williamstown
time ball tower
di pinggir pantai williamstown, ada time ball tower.
kalo jaman dulu, tower ini difungsikan sebagai penunjuk waktu, yang kalo matahari pas diatas tower, artinya udah sekitar jam 13.
tapi kalo sekarang sih udah ga dipake lagi, karena udah computerized, maka tiap jam 13 itu tower otomatis bakal bunyi, ga perlu repot2 nunggu matahari nongol (kebayang kalo winter bakal ga keluar deh itu matahari :)).
barbeque party
civil society's class
melbourne central
ada jam seiko gedddde banget di tengah2 pertokoan (aku lupa dimana, tapi kayaknya di jakarta juga ada deh mall yang memajang jam segede ini).
moomba festival
di sepanjang yarra river ada acara moomba festival. acara peringatan akan pentingnya air bagi kehidupan.
walah, di melb sih semuanya mendewakan air, secara ini benua garing banget, jadi air tuh bener2 dihemat.
nonton moomba bareng wida, yang jauh2 dateng dari eltham :)
atraksinya mulai dari mainan anak2, sulap, bird-man-flying (atraksi manusia loncat dari panggung dan terjun ke yarra river), ampe fireworks. sayangnya, pas malem itu kita mau nonton fireworks, ternyata di-cancel karena angin yang berhembus sangat kencang...
di law faculty
pohon anggur
teddy bear's picnic
Monday, March 19, 2007
flat yang tak pernah sepi
awalnya fika yang mau merayakan malam pergantian tahun di melbourne, karena katanya, 'adelaide garing mba...'. beberapa hari seusai pergantian tahun, fika pamit. bukannya pulang ke adelaide, malah, 'ke sydney aja deh mba... males pulang, lagi panas'. walah, bikin sirik aja... jalan2 melulu, sementara aku masih terdampar di cumming street dengan setumpuk jurnal untuk dianalisa.
ga lama setelah fika pergi, ratri dan nining, para students baru yang dulunya senasib sepenanggungan di IALF jakarta, nyampe di melb dan karena belon tau harus tinggal dimana, memutuskan untuk nebeng di rumahku.
fika, sepulang dari sydney (dan ternyata mampir ke canberra juga!) sempet ketemu ama ratri dan nining. 3 minggu mereka memeriahkan flatku dengan berbagai keluhan dan kegembiraan, 'keren ya, teratur semua, jadwal tram juga ga lelet', atau 'haduh, I wish there is a becak...' mewarnai suka duka mereka dalam mencari flat atau rumah idaman untuk 1.5 atau 2 tahun mendatang.
setelah ratri dan nining dapet rumah dan flat masing2, mereka juga masih suka main (dan kadang nginep) di flatku.
awal maret ini, ranti, yang juga selesai liburan di indo, balik lagi ke melb. dan karena belon juga dapet flat baru, jadilah numpang lagi di flatku.
hmmm, aku inget2, selama aku tinggal di depok, jarang banget aku ketumpangan temen yang mau nginep di rumahku, paling juga yang dateng dan nginep hanya sebatas ortu, mertua, dan beberapa saudara tua.
tapi sekarang, setelah di melbourne, udah selusin orang yang berkenan nginep di flatku.
yah, jadilah flatku adalah flat yang ga pernah sepi...
kalo ga ribut ngobrol ama teman, pasti ribut juga dengan dhevi dan deana :)
Sunday, February 25, 2007
ketemu sodara :)
seperti biasa, ajang kelahiran, pernikahan, dan kematian, selalu memberikan kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul dan meluangkan waktu untuk sekedar menyatakan simpati dan bertukar kabar.
dari beberapa saudara yang hadir, adik sepupu papa yang di surabaya, tante ari, datang pula melayat. ngobrol2, nanya, 'mana mba nenny?' dan dijawab kalo aku berhalangan dateng karena lagi sekolah di melb.
trus, tante ari cerita juga kalo dik andri (anak ke-3-nya) juga lagi sekolah di melb, mulai kuliahnya dari bulan juni 2006 kemarin. what? kok ga ngasih tau jauh2 hari ya... serasa keputus informasi antar saudara hiks... wah, padahal kan aku juga nyampe melb bulan juni, kok ya ga ketemu.
ternyata, dik andri kuliahnya di victoria univ, preparation programnya di denpasar... walah, pantes aja kita ga ketemu ya.
harusnya sih aku manggilnya mba, secara umurnya jauh lebih senior, tapi kan secara pake silsilah jawa dengan dalil 'yang di urutan keluarga paling senior, semua garis keturunannya juga jadi senior' jadilah aku manggilnya 'dik' hehehe... kebetulan nenekku (dari garis papa) adalah anak pertama dari 10 bersaudara, dan neneknya dik andri itu adalah anak ke 6 or ke 7 gitu deh (lupaaaa...) jadilah aku 'tua' secara keturunan.
jumat kemarin, dik andri menyempatkan diri main ke flatku. seneng dong, secara ga nyangka bakal bisa ketemu sodara di negeri orang.
urusan parkir
jadi misalnya ada tulisan 1P meter 730am - 630pm mon to fri, artinya kalo mau parkir di situ, maksimal 1 jam, kalo parkir dari hari senin ampe jumat jam 730 pagi ampe 630 sore, kudu beli tiket di ticket machine.
waktu masih awal2 pake mobil dan mau parkir, sempet bingung, duh piye ya caranya bayar tiket. jadinya observasi dulu, ngeliat orang lain parkir, baru deh kita ngikutin caranya.
waktu mau shalat idul adha di konjen, duh, susah banget cari parkiran, sekalinya ada, jauh banget dari mesin tiketnya. akhirnya aku datengin mesin tiketnya, masukin koin, tapi kok ga ada pergerakan ya... dicancel ga mau, dan tiket ga keluar. pas aku baca, yah, itu kan parkiran dari mon to fri aja, jadi sabtu minggu bebas mau parkir, ga perlu bayar. payah deh, ilang coin $2ku...
pernah lagi, pas parkir di city. tiketnya $3.5/jam. aku ga punya koin pecahan segitu, akhirnya aku masukin $4, dan ga ada kembaliannya. sebelnya, ternyata urusanku di city itu cuman sebentar, ga sampe 10 menit... duh, tau gitu kan mending mufti muter 1 blok aja, sekali muter, urusanku juga udah beres.
terakhir, urusan parkir yang cukup menyebalkan adalah waktu ke footscray bareng nining, hari sabtu. biasanya sih (kalo di moreland/brunswick) kalo sabtu free parking. kalo di footscray, taunya lain aturannya. pas udah parkir, kita ber3 ga ada yang perhatiin itu boleh parkirnya berapa lama. kita ngeliatnya di seberang jalan 1P kok, jadi asumsinya ya maksimal parkir 1 jam. pas keluar dari toko yang ga nyampe 1 jam, olalaaaa... kita dapet surat tilang!
ternyata di bagian jalan itu, maksimal free parkingnya cuman 1/2 jam.
kalo lagi apes, mau gimana lagi... kepaksa deh bayar tilang yang bisa buat beli tiket tram 3 minggu :(
junk food
sesuai dengan instruksi barbara, guru cross culture-ku di ialf, kalo diundang jangan lupa bawa makan ya... ya udah, aku memutuskan bawa roti aja, buat cemilan, beli di safeway.
alhasil, ketika aku ngasih itu roti, ken tanggapannya gini, 'this is very unhealthy food'.
walah, kenapa ya...
ternyata, kata ken, roti kan bahannya tepung yang udah mengandung gula/pemanis, ditambah pake cream dan jams yang juga manis, jadinya itu makanan ga sehat dan tergolong junk food.
ken komentar lagi yang intinya, 'ikutin gaya hidup sehatku dong...', secara doi udah umur 70 tapi masih kuat berkebun, nyetir sendiri, bush walking, dll dan ga punya sakit yang aneh2.
rahasianya, emang makan2an yang sehat terus, misalnya mash potatoes pake sosis atau berbagai variasi daging dan salad, minumnya air putih, dan jangan lupa makan buah.
iya sih, bener juga apa yang diomongin ken. emang semua makanan itu bisa jadi sumber penyakit kan kalo kita ga pinter2 milih. dan kayaknya, semua makanan yang ditawarkan di restoran, nyaris semuanya junk food.
kalo ke nelayan, resto indo, makan nasi pake rendang plus sambel goreng kentang (karbohidratnya double, santannya ga baik buat pencernaan, akibatnya masuk kategori junk-food).
kalo ke brunetti, toko kue di daerah lygon, pasti pesennya mousse caramel pake minum hot chocolate (tepung ama gula, junk food juga).
kalo ke max brenner, minum sucao yang full cream milk, ga sehat juga, karena lemak sapinya ga dipisah dari susunya.
pesen pizza apalagi, yang jelas2 dari wheat flour alias tepung, pasti udah junk food.
trus, kalo kepepet, makan di kfc or mc.d, duh, itu sih udah pasti junk food karena most of their food kan goreng2an.
jadinya gimana dong...
yah, kepaksa deh beli bahan mentah dan masak di rumah.
akhir2nya, aku memutuskan untuk sering2 beli sosis dan ayam mentah di madina halal meat, dibumbui kecap ama mentega, terus di grill, makan pake mash potato... hmm... enak juga kok makan healthy food ;).
kalo lagi summer...
1. suhu udaranya ga bisa ditebak, pagi 18 derajat, siang bisa nyampe 42, dan malem turun jadi 24.
2. angin masih tetep kenceng, dengan hembusan yang setara dengan suhu saat itu (jadi kalo suhunya 42 derajat, ya anginnya juga sepanas itu). angin sepoi2, ngimpi kalie...
3. jarang hujan, akibatnya rumput jadi kuning, duh, jelek banget deh... kontras dari winter ketika aku dateng itu rumput tebel ijo royo2 :)
4. bush fire dimana-mana. kalo ada daerah country yang kena kebakaran hutan, asapnya ampe ke city... panas plus bau asep.
5. anehnya, ga keringetan!
6. banyak laler. udah gitu, lalernya itu dateng aja sesuka hatinya, ngejar manusia bahkan hobi nempel di kulit. jitjay ga sih... kalo winter sih, bersih... no flies at all!
7. yang paling parah: water restriction, pembatasan penggunaan air. air ga boleh dibuang2 sesuka hati, ga boleh nyiram taneman atau nyuci mobil pake selang.
bahkan ada himbauan di koran2 lokal, 'jika kamu sedang menunggu air shower pada suhu yang diinginkan, jangan biarkan air mengalir begitu saja. tampung dengan ember, dan kamu bisa memakai air itu untuk mencuci mobil dengan lap'. haduh, sampe segitunya ya pemerintah oz ini peduli dengan jumlah cadangan air tanahnya.
sampe2, pas pemilihan premier victoria kemarin, issue air ini bisa mengundang debat yang menarik. dooo, boro2 kalo di indo ngangkat issue lingkungan, bakal ga dipilih jadi gubernur deh, karena ga menarik sama sekali.
ternyata, setelah hampir 3 musim aku lalui di oz, musim yang paling bagus emang winter... secara suhunya terus2an konstan antara 4-15 derajat, orang2nya juga bajunya sopan2 (kalo winter kan semua pake baju rapet dari ujung rambut ampe ujung kaki), juga bentuk2 bangunan keliatan bagusnya, secara kalo pas summer semua pohon daunnya gondrong dan bikin ga jelas kalo liat suatu bangunan.
no hat no play
mengantisipasi hal tersebut, pihak sekolah dhevi dan dea mewajibkan semua muridnya, selama term 1 dan 4 (menjelang, sepanjang, dan sesudah summer deh) untuk memakai sunblock spf 30+ plus wajib pakai topi yang bisa melindungi kepala dan leher. jadi kalo sekedar caps (semacam topi baseball), pasti ga diijinkan main di lapangan deh. alasannya khawatir mimisan kalo kepanasan terus2an dan dalam waktu panjang takutnya kena kanker kulit.
note: baru setelah di oz aku concern ama bahaya-nya sinar matahari yang ternyata bisa separah itu, secara kalo di indo sih, orang pada cuek tuh... hehehe...
deana masuk Kinder
di kinder, dea masuk seminggu 2x aja, itupun masing2 paling pol cuman 3 jam.
hari pertama masuk sekolah, cuman 1.5jam, itupun cuman 10 anak aja yang masuk. tujuannya supaya para anak2 itu ga kaget kalo ketemu orang yang asing ama dia dalam waktu yang lama. iya sih, kalo anak umur 3 tahun ditaruh di suatu tempat bersama 10 orang asing tanpa kehadiran orang tuanya, pasti stress deh nyari2 ortunya.
hari kedua masuk kinder, waktunya ditambah jadi 2 jam. dan akhirnya, setelah 4 sesi (2 minggu), baru deh semua anak (20 orang) masuk kinder dengan durasi lama sekolah sekitar 2.5 ampe 3 jam.
pas hari pertama sekolah, dea cerita, ‘ma, tadi temen dea ada yang nangis… cewek 2, cowok 1 ma…’, aku nanya, emang kenapa temen2nya dea nangis. dea bilang, ‘ga tau, kangen ama papa mama-nya kali…’
wah, iya juga ya… mungkin secara psikologis anak2 umur 3 tahun itu belon waktunya pisah lama ama ortunya di tempat yang masih asing.
di kindernya, acaranya cuma nyanyi, gambar dan mewarnai, main puzzle, makan, main2 di lapangan, dan terkadang menari. asyik ya di kinder… ga pake ada PR hehehe…
gurunya dea ada 2 orang, sandra dan theresa (co-teacher-nya). sandra dulunya guru dhevi, jadi udah kenal juga ama dea karena dea suka ikutan kalo aku or mufti jemput dhevi.
jadinya aku ngerti, kenapa dea ga ikut2an nangis kayak temen2nya yang lain. mungkin karena dea udah ga asing ama gurunya dan juga ama suasana kelas dan sekolah, ama berbagai macam mainan, jadinya dea udah merasa nyaman.
aih, senengnya anak2 udah sekolah… walaupun kadang capek ketika harus bangun pagi dan menyiapkan bekal sekolah trus nganter jemput sekolah secara di oz ga ada jasa antar jemput, dan anak kinder harus diantar dan dijemput ama ortu/walinya. haduh, ternyata jadi orang tua mandiri tuh butuh banyak efforts ya :)
dhevi masuk primary school
awalnya, dhevi udah settle mau masuk ke big kinder di denzil don kindergarten. udah ikutan orientasi, udah kenal ama guru2nya, udah merasakan nyaman-nya sekolah di kinder, bahkan udah bayar pula…
tapi setelah aku (dan suami) kena bisikan kiri kanan kalo umur dhevi itu mencukupi untuk ikutan preparation program di primary school, akhirnya kami sepakat nyoba daftarin dhevi ke governmental primary school yang terdekat dari rumah kami.
nama sekolanya Brunswick South-West Primary School, yang bisa dijangkau 5 menit saja bermobil dari flatku. sekolah ini menerapkan multi-aged classroom, dimana anak2 preparation, kelas 1, dan kelas 2 dicampur jadi satu kelas. awalnya aku ga ngerti, kenapa harus dicampur jadi satu ya, secara kan guru dan ruangannya mencukupi kok…
nantinya, semua anak bakal ngerasain gimana rasanya jadi yang paling junior dan suatu saat jadi yang paling senior. tanggungjawab si junior di dalam kelas juga pasti beda ama si senior, dan si junior pasti meniru apa yang dilakukan si senior.
dhevi masuk sekolah dari senin ampe kamis selama bulan februari ini, yah, itung2 penyesuaian ama suasana sekolah… bagus juga sih, coba kalo langsung full senin ampe jum’at, aku juga teler anter jemputnya.
well, bagaimanapun juga, kami menganggap sekolah di primary school pasti lebih baik daripada di kinder, karena kan udah bener2 ‘belajar’, misalnya belajar me-manage waktu, jadi kalo sekolah mulai jam 9, berarti jam 840 harus udah berangkat dari rumah, jam 830 harus udah selesai beres2 keperluan sekolah, jam 825 harus selesai sarapan, jam 810 harus udah selesai mandi, dan berarti paling telat bangun adalah jam 730, biar ada kesempatan beres2 tempat tidur dan nonton ABC Kids sebentar.
sekolah di primary school juga membuat dhevi memiliki kebiasaan makan yang agak lebih baik dari sebelumnya. kalo dulunya suka makan di-emut, sekarang udah ga lagi. juga, di sekolah ada program ‘kids and fruits’, jadinya setiap 3x seminggu sekolah menyediakan buah untuk dimakan selama break 10 menit. buahnya bervariasi, dari plum, peach, pear, apple, atau nectar.
awalnya dhevi ga mau makan buah yang dikasih dari sekolah karena setelah buahnya dicuci, murid2 harus makan buahnya gitu aja, ga pake dipotong dan dikupas kulitnya… padahal dhevi biasa makan buah2an yang udah dipotong kecil2 tanpa kulit (abis, katanya kan kulit buah suka disemprot ama cairan semacam lilin or apa gitu, jadinya aku kasih buahnya tanpa kulit).
tapi karena dhevi liat temen2nya enjoy2 aja makan buah wungkul gitu, jadinya dhevi ikut membiasakan diri dengan makan buah tanpa dipotong atau dikupas kulitnya.
juga ada program ‘reading at home’ yang menjadi PR buat dhevi. asyik ya, PRnya cuman membaca… bukannya aritmetika, aljabar, or geometri seperti yang dialami para murid SD di indo (duh, jadi kebayang, ntar kalo balik ke indo, moga2 aku bisa cari sekolah yang manusiawi buat anak2ku). setiap hari kelly (gurunya dhevi) ngasih buku bacaan yang harus dibaca di rumah.
bukan bener2 disuruh membaca sih, aku bilang lebih berfungsi untuk membangun kebiasaan membaca untuk anak2. bukunya cukup sederhana, maksimal 8 halaman, dan tiap halaman rata2 cuman 3-4 kata. misalnya, judul bukunya ‘the birthday party’, maka isi dalemnya paling Cuma ‘the cake’, ‘the icecream’, ‘the fizzy drinks’, ‘the balloons’, ‘the presents’, and ‘the photo’ dimana tiap tulisan ama gambarnya matching, jadi aku tinggal nanya, ‘what is it, dhevi?’ sambil nunjuk gambar kue ulang tahun, dan dhevi jawabnya, ‘it is a cake, ma’. lama2 sih dhevi jadi tau, oh, kalo cake itu tulisannya ‘c-a-k-e’, jadi lain kali kalo ada tulisan kayak itu, dhevi udah tau kalo itu bacanya ‘cake’.
dhevi juga udah bisa nulis a to z, dia belajar ketika lagi summer break akhir desember sampe akhir januari kemarin. alhasil, sekarang dhevi udah hafal gimana susunan huruf namanya, nama dea, namaku, dan nama mufti. yah lumayanlah, jadinya pas masuk primary school ga buta huruf banget, at least she recognizes the alphabet.
tapinya, bukan dhevi namanya kalo ga cari gara2… di hari pertama sekolah, ada temen cowoknya yang, yah aku ga tau deh, emang suka iseng atau gemes ama dhevi. dia cubit dhevi, dan dhevi bales mukul, ‘he pinched me, so I punched him’… aduh galaknya… kelly bilang, it’s a silly thing that children usually do…
aku sendiri kadang ragu2, gimana ya dhevi bisa survive dengan sekolahnya… bahasanya beda, temen2nya juga umurnya ga sama. tapi, setelah 3 minggu sekolah dan dhevi ga pernah mengeluh sama sekali, itu kan artinya dhevi seneng2 aja di sekolahnya, no matter what…