Ketika memasuki Canberra, lho, kok sepi banget ya...
Ekspektasi ibukota negara di pikiranku adalah tempat yang ramai, penuh gedung bertingkat, bunyi klakson dimana2...
Tapi, Canberra beda ama Jakarta.
Sepiiiii banget, bahkan ketika malam2 kami menyusuri central business district-nya, jam 7 malem udah silent... wah, lebih rame Union Square di Brunswick (suburb di Melbourne, tempat kami tinggal selama hampir setahun ini).
Ekspektasi ibukota negara di pikiranku adalah tempat yang ramai, penuh gedung bertingkat, bunyi klakson dimana2...
Tapi, Canberra beda ama Jakarta.
Sepiiiii banget, bahkan ketika malam2 kami menyusuri central business district-nya, jam 7 malem udah silent... wah, lebih rame Union Square di Brunswick (suburb di Melbourne, tempat kami tinggal selama hampir setahun ini).
Kami ga lama tinggal di Canberra, hanya 2 hari, dan tengkyu buat Daf yang mau menampung kami selama semalam :)
Kami hanya mengunjungi tempat2 penting yang emang jadi landmarknya aja, yaitu old dan new parliament house dan Australia war memorial.
Oh iya, seusai sarapan di rumah Daf, on the way menuju New parliament house, kami melewati sebuah bangunan yang cukup menjulang tinggi. Wah, ternyata ABS house...
Secara aku dan mufti kerja di BPS, ABS bukan 'barang baru' buat kami, dan, akhirnya kami turun dari mobil cuman sekedar foto2 di depan ABS house...
1 comment:
Ibu Neny, kalo aku mau nya hal yang lebih spesifik enaknya ke mana ya tentang Australi. Mgkn ibu bisa beritahu E-mail yg bisa saya kirimi. Thank a lot...
Post a Comment