akhir bulan juli yang lalu, victorian premiere menyatakan pengunduran diri dari jabatannya. aku yang biasanya males nanggepin berita2 politik, langsung tergerak untuk serius melihat tayangan TV yang berisi pidato resmi steve bracks yang didampingi istrinya. cuman pengen tau aja, kenapa begitu mendadak beliau resign, secara semua kejadian yang berada di victoria semuanya normal2 aja.
awalnya kupikir karena ada masalah krisis air, atau beliau bersitegang dengan prime minister dan memilih mundur daripada diintimidasi.
tapi ternyata aku salah...
dalam pidato singkatnya, mr bracks secara gamblang mengakui kekeliruannya selama ini, bahwa beberapa tahun terakhir ini beliau terlalu sibuk mengurusi karir politiknya dan 'meninggalkan' keluarganya untuk mencapai puncak. dan memang beliau berhasil mempertahankan jabatan sebagai premier selama 8 tahun. tetapi, kurangnya perhatian kepada keluarga menyebabkan anak pertamanya jadi akrab dengan dunia narkoba, dan puncaknya adalah ketika si sulung ini mengalami kecelakaan. dia menyetir mobil sambil mabuk. tanpa bermaksud menyalahkan orang lain, beliau dengan gentle mengakui bahwa minimnya perhatian kepada keluargalah yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
dan akhirnya, beliau memutuskan untuk mundur dari jabatan sebagai premier untuk lebih memperhatikan keluarganya.
hmmm, from my point of view, two thumbs up buat beliau.
bagaimana tidak, ketika berada di puncak karir yang telah diretasnya dari 22 tahun yang lalu, beliau bisa memutuskan untuk meninggalkannya begitu saja, demi mempertahankan kebahagiaan keluarganya. dan keputusan itu bukanlah sebuah keputusan yang mudah. tapi dengan mantap, mr bracks menyatakan bahwa pada intinya 'family is everything, and I will put it before anything'.
seusai menonton tayangan TV itu, pikiranku langsung melayang ke masa hampir 2 tahun yang silam, ketika aku memperoleh beasiswa ke luar negeri dan membuat mufti berada pada 2 pilihan yang nyaris sama dengan mr bracks. nyaris sama, karena mufti harus memutuskan apakah dia akan meletakkan aku dan keluarganya diatas segala2nya, atau akan meneruskan karir PNSnya yang sudah selama 20 tahun (dari pertama lulus D3 AIS).
dan, mufti memilih hal yang sama seperti mr bracks. he puts family before anything, and he always does.
thank you dear for your decision. jauh dari lubuk hati terdalam, aku selalu bersyukur memiliki seorang suami yang bisa mengambil keputusan untuk selalu memprioritaskan keluarga, no matter how hard are the consequences for you, for me, and for our family ;)
Friday, August 10, 2007
Thursday, August 09, 2007
snow time!
taun 2006, ausaid club mengadakan snow trip ke mt buller (bisa dibilang ga sukses sih, secara saljunya tipissss banget). winter 2007 ini, ausaid club mengadakan acara snow trip juga, tapi tempatnya lain, yaitu ke lake mountain.
lake mountain ini berlokasi di marysville, deket2 ama stevenson falls yang pernah kami datangi bersama ken di musim gugur kemarin.
dibandingkan dengan perjalanan ke mt buller yang memakan waktu sekitar 4.5jam, lake mountain ini hanya menghabiskan waktu 2.5jam perjalanan. lebih dekat dari melbourne, jadi masih keburu shalat shubuh di rumah dan goreng chicken nugget buat bekal di jalan.
cuaca yang mendung tidak membuat kami khawatir... secara di melbourne cuacanya memang selalu berganti2 dalam hitungan jam.
dengan jumlah 4 bis, kami meninggalkan melbourne jam 0745 dan sempat berhenti sebentar di healesville buat ngopi2. dalam perjalanan, diadakan quiz on the bus, biar pada ga ngantuk... kebetulan aja ada pertanyaan yang gampang dan aku bisa jawab, jadi dapet hadiah sekaleng coklat deh... hehe... lumayan buat dikunyah2 :)
jam 10 kita udah nyampe di marysville.
menuju ke puncak gunungnya, perlu waktu sekitar 20 menit (plus 20 menit juga untuk berhenti pasang wheel chain, biar bisnya ga slip).
begitu jalanan udah belok2 (dan pertanda kami memasuki area bersalju), hujan turun dengan derasnya. bukan hujan air, tapi hujan salju... aiiiih... masih terbayang jelas bagusnya ketika butiran2 putih kecil itu seperti ditumpahkan dari langit dan jatuh di atas jalan yang beraspal...
semakin ke atas, hujan salju semakin deras dan semua daun, ranting dan akar pepohonan tertutup salju. semua berwarna putih.
sampai di area snow resort-nya, kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum bermain2 toboggan atau foto2 bareng snowman.
sebenarnya ada juga acara lomba membuat snowman, tapi kok ya kami lebih suka foto ama snowman yang udah jadi daripada bikin snowman sendiri hehehe...
dhevi dan dea seneng2 aja dalam snow trip ini, secara ada temen sekolah dhevi yang juga ikutan (yazi and melvictra, keduanya anaknya mba dina, president of the club). jadinya, mereka ber4 pada asyik main salju/toboggan sendiri. lumayanlah, jadi kan aku dan mufti (juga dina dan edi) ga terlalu repot ngurusin anak2 itu ;).
seusai lelah ber-toboggan, kami memutuskan untuk masuk ke hutan. bukan hutan sebenar2nya, tapi karena isinya pohon2 tinggi di outer space of toboggan area, jadi kami nyebutnya hutan. duh, itu pohon ketimpa salju semua, dan sepanjang mata memandang, warnanya putiiiih semua karena tertutup kabut tebal. ga disangka, menjelang masuk ke hutan kami bertemu dengan yudi (ex class mate-ku di ialf, sekarang nimba ilmu di monash university, clayton). terakhir ketemu yudi pas malam pergantian tahun, dan selama 8 bulan ini kami sama sekali ga pernah ketemu. bahkan ketika aku, ratri dan rofiii ultah dan bikin syukuran kecil2an, yudi juga ga dateng. padahal clayton ke melbourne paling juga cuman 30 menit... alhasil, foto2lah kami di depan snowman yang dibikin oleh javaid (ausaid student juga, tapi dari pakistan).
capek jalan2, main2 toboggan, foto2 narsis, akhirnya kami memutuskan untuk istirahat sembari makan2 (lagi) bareng temen2 yang lain di public shelter sambil nunggu bis pulang kembali ke melbourne.
hmm, emang kok ya, kalo jalan2 begini lupa kalo kita masih punya kewajiban bikin paper atau ujian! bawaannya seneng terus sih :).
lake mountain ini berlokasi di marysville, deket2 ama stevenson falls yang pernah kami datangi bersama ken di musim gugur kemarin.
dibandingkan dengan perjalanan ke mt buller yang memakan waktu sekitar 4.5jam, lake mountain ini hanya menghabiskan waktu 2.5jam perjalanan. lebih dekat dari melbourne, jadi masih keburu shalat shubuh di rumah dan goreng chicken nugget buat bekal di jalan.
cuaca yang mendung tidak membuat kami khawatir... secara di melbourne cuacanya memang selalu berganti2 dalam hitungan jam.
dengan jumlah 4 bis, kami meninggalkan melbourne jam 0745 dan sempat berhenti sebentar di healesville buat ngopi2. dalam perjalanan, diadakan quiz on the bus, biar pada ga ngantuk... kebetulan aja ada pertanyaan yang gampang dan aku bisa jawab, jadi dapet hadiah sekaleng coklat deh... hehe... lumayan buat dikunyah2 :)
jam 10 kita udah nyampe di marysville.
menuju ke puncak gunungnya, perlu waktu sekitar 20 menit (plus 20 menit juga untuk berhenti pasang wheel chain, biar bisnya ga slip).
begitu jalanan udah belok2 (dan pertanda kami memasuki area bersalju), hujan turun dengan derasnya. bukan hujan air, tapi hujan salju... aiiiih... masih terbayang jelas bagusnya ketika butiran2 putih kecil itu seperti ditumpahkan dari langit dan jatuh di atas jalan yang beraspal...
semakin ke atas, hujan salju semakin deras dan semua daun, ranting dan akar pepohonan tertutup salju. semua berwarna putih.
sampai di area snow resort-nya, kami memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum bermain2 toboggan atau foto2 bareng snowman.
sebenarnya ada juga acara lomba membuat snowman, tapi kok ya kami lebih suka foto ama snowman yang udah jadi daripada bikin snowman sendiri hehehe...
dhevi dan dea seneng2 aja dalam snow trip ini, secara ada temen sekolah dhevi yang juga ikutan (yazi and melvictra, keduanya anaknya mba dina, president of the club). jadinya, mereka ber4 pada asyik main salju/toboggan sendiri. lumayanlah, jadi kan aku dan mufti (juga dina dan edi) ga terlalu repot ngurusin anak2 itu ;).
capek jalan2, main2 toboggan, foto2 narsis, akhirnya kami memutuskan untuk istirahat sembari makan2 (lagi) bareng temen2 yang lain di public shelter sambil nunggu bis pulang kembali ke melbourne.
hmm, emang kok ya, kalo jalan2 begini lupa kalo kita masih punya kewajiban bikin paper atau ujian! bawaannya seneng terus sih :).
Thursday, August 02, 2007
melbourne aquarium
29 juli 2007
ga ada ide mau pergi ke luar kota... akhirnya kita memutuskan untuk jalan2 aja ke melbourne aquarium, sebuah tempat yang sering banget kita lewati kalo mau jalan2 ke arah selatan melbourne.
sebenernya sih agak2 males pergi ke aquarium, secara menurut rekomendasi dari fika dan tony (ex class mate-ku di ialf yang sekarang ada di adelaide), keindahan aquarium itu ga sebanding ama biaya tiketnya.
tapi, kalau aku ga masuk dan melihat sendiri, kok rasanya ga sreg juga ya menerima mentah2 komentar temen2ku itu. akhirnya, yah... gitu deh... berangkat juga ke melbourne aquarium.
masuk ke dalam aquarium setelah melewati antrian tiket yang lumayan panjang, haduuuh... rameeee banget deh, mostly isinya anak2 plus parent/s atau guardiannya. dan sesuai dengan judulnya, isinya beneran ikan semua plus temen2 si ikan itu, mulai dari ikan hias, clown fish, seahorse, dll (banyak banget sih, dan secara aku ga familiar ama dunia perikanan, jadi ga terlalu ambisius meneliti jenis2 ikan tersebut satu persatu).
usai melihat ikan2 di aquarium, kita jalan2 ke ground level yang isinya creepy creatures (termasuk koleksi baru di melbourne aquarium). isinya, insect2 kecil seperti spider (yang jenisnya banyak banget), semut, scorpion, dll deh. oh iya, ada juga aquarium khusus kodok (yang mungil2, cuman seujung jempol aja) ijo dan item. di tengah2 ruangan ada semacam billabong (kolam air) yang isinya ikan campur ama turtles dan belut. sempet juga ngeliat atraksi pemberian makan buat turtle, yang ternyata pemangsa ikan segar... juga ada aquarium khusus crab (dari yang warnanya merah, ijo, putih... ada semuanya).
trus kita turun lagi ke bawah, di basement yang bertemakan ocean down under. isinya segala macem ubur2, karang, starfish, segala biota dasar laut dan tentu saja ikan...
di oceanariumnya, ikan yang mendominasi pemandangan aquarium adalah ikan pari (yang ternyata emang buntutnya panjang dan keliatan tajem) dan shark yang badannya emang gedeee banget. sayang aja ga ada dolphin...
yang jelas sih, dhevi dan deana puas melihat2 berjenis2 ikan berenang kesana kemari. juga, mereka bisa belajar biologi di usia dini.
misalnya, dhevi jadi ngerti kalo shark itu giginya tajem2 dan makannya daging; sementara ikan2 hias itu kan ga keliatan giginya dan makannya cuman pakan ikan, bukan daging.
buat aku sendiri, lumayan lah pergi ke aquarium buat ngisi waktu hari minggu kalo ga ada acara ke luar kota (walau kalo pake itung2an ekonomis, kayaknya lebih ngirit jalan2 ke luar kota daripada ke city hehehe... secara kalo jalan2 ke city itu adaaaaa aja yang pengen dibeli ;))
Tuesday, July 24, 2007
nonton bioskop bareng sekeluarga
kapan ya terakhir kali aku nonton bareng di bioskop ama mufti? haduh, udah lupa saking lamanya... tapi yang jelas, setelah menikah aku dan mufti sama sekali ga pernah pergi ke bioskop. berbagai alasan yang terkesan dibuat2 seperti capek, males atau ga sempat selalu terlontar sebagai pembenaran untuk ga nonton film di bioskop.
apalagi setelah punya anak 2, daftar alasan itu menjadi bertambah panjang, seperti misalnya 'kasian ya kalo anak2 ditinggal di rumah...'
sekarang, setelah dhevi 5 tahun dan deana 3 tahun, rasanya alasan2 itu udah ga relevan lagi.
nonton bisa jadi alternatif untuk bersantai bareng keluarga.
akhirnya, aku dan mufti memutuskan untuk nonton bareng sekeluarga di bioskop. horrraaayyy... akhirnya nonton bioskop lagi... *duh senengnya*
pilih2 film adalah kegiatan selanjutnya.
yah, karena ga ada film anak2 yang bagus, akhirnya aku dan mufti memutuskan untuk menonton film Harry Potter and the Order of the Phoenix aja. yah, aku dan mufti tau sih kalo film ini bukan konsumsi anak2, tapi kan nontonnya rame2 (didampingi ortu), jadi ya ga apa2 deh.
sebelum nonton, aku udah kasih tau ke anak2 apa2 aja yang akan terjadi di gedung bioskop... mulai dari masalah antri tiket, nyari tempat duduk, gedung yang gelap, film yang seram, dll dst.
oh iya, kami memutuskan nonton di IMAX theatre, dengan keyakinan penuh film Harry Potter ini bakal penuh action dan bakal keren kalo nontonnya 3 dimensi, secara konon kabarnya IMAX pakai the largest screen in the world...
pas antri tiket, kami tanya juga ke petugasnya, 'anak2 boleh nonton Harry Potter ga?'. dan karena si penjaga bilang ga apa2, ya udah, kami lanjutkan rencana nontonnya.
abis beli tiket, kami duduk2 sebentar di lobi bioskop dan pas 30 menit sebelum film diputar, kami mulai antri untuk masuk ke gedung bioskop... yah, secara ga pake nomer tempat duduk, jadi siapa yang dateng duluan bisa dengan leluasa memilih tempat duduk yang diinginkan.
setelah bagi2 kacamata, kami memilih bangku yang agak2 di tengah, biar puas nontonnya...
dari awal sih, aku ama mufti udah siap sedia keluar dari gedung teater kalo tiba2 dhevi dan dea takut, nangis atau minta pulang. yah, namanya juga pengalaman pertama, kalo gagal ya udah... mau gimana lagi.
begitu film dimulai, haduuuh... aku udah ketar ketir aja.
karena adegan diawali dari datangnya 2 dementor yang bentuk wajahnya itu serem banget dalam gelapnya gedung teater. wah, untuk ukuran anak umur 3 tahun, harusnya dea berhak nangis tuh hehehe... untungnya mereka pada anteng2, menikmati film Harry Potter dengan hati riang gembira.
walaupun pakai kacamata 3D yang bikin semua object keliatan jelas dan dekat banget (dan tentu saja memberikan kesan seram yang bener2 menyeramkan), amazingly dhevi dan deana ga nangis tuh. sampai akhir film-pun, mereka tetap cerah ceria di dalam gedung teater.
hmmm, overall, bisa dibilang acara nonton di bioskop untuk pertama kalinya ini sukses berat.
ukuran suksesnya adalah filmnya bagus dan selama 140 menit itu anak2 ga rewel, padahal jelas2 filmnya serem untuk ukuran anak kecil :).
jadi besok2 bisa di-schedule lagi nih acara nonton bareng keluarga...
apalagi setelah punya anak 2, daftar alasan itu menjadi bertambah panjang, seperti misalnya 'kasian ya kalo anak2 ditinggal di rumah...'
sekarang, setelah dhevi 5 tahun dan deana 3 tahun, rasanya alasan2 itu udah ga relevan lagi.
nonton bisa jadi alternatif untuk bersantai bareng keluarga.
akhirnya, aku dan mufti memutuskan untuk nonton bareng sekeluarga di bioskop. horrraaayyy... akhirnya nonton bioskop lagi... *duh senengnya*
pilih2 film adalah kegiatan selanjutnya.
yah, karena ga ada film anak2 yang bagus, akhirnya aku dan mufti memutuskan untuk menonton film Harry Potter and the Order of the Phoenix aja. yah, aku dan mufti tau sih kalo film ini bukan konsumsi anak2, tapi kan nontonnya rame2 (didampingi ortu), jadi ya ga apa2 deh.
sebelum nonton, aku udah kasih tau ke anak2 apa2 aja yang akan terjadi di gedung bioskop... mulai dari masalah antri tiket, nyari tempat duduk, gedung yang gelap, film yang seram, dll dst.
oh iya, kami memutuskan nonton di IMAX theatre, dengan keyakinan penuh film Harry Potter ini bakal penuh action dan bakal keren kalo nontonnya 3 dimensi, secara konon kabarnya IMAX pakai the largest screen in the world...
pas antri tiket, kami tanya juga ke petugasnya, 'anak2 boleh nonton Harry Potter ga?'. dan karena si penjaga bilang ga apa2, ya udah, kami lanjutkan rencana nontonnya.
abis beli tiket, kami duduk2 sebentar di lobi bioskop dan pas 30 menit sebelum film diputar, kami mulai antri untuk masuk ke gedung bioskop... yah, secara ga pake nomer tempat duduk, jadi siapa yang dateng duluan bisa dengan leluasa memilih tempat duduk yang diinginkan.
setelah bagi2 kacamata, kami memilih bangku yang agak2 di tengah, biar puas nontonnya...
dari awal sih, aku ama mufti udah siap sedia keluar dari gedung teater kalo tiba2 dhevi dan dea takut, nangis atau minta pulang. yah, namanya juga pengalaman pertama, kalo gagal ya udah... mau gimana lagi.
begitu film dimulai, haduuuh... aku udah ketar ketir aja.
karena adegan diawali dari datangnya 2 dementor yang bentuk wajahnya itu serem banget dalam gelapnya gedung teater. wah, untuk ukuran anak umur 3 tahun, harusnya dea berhak nangis tuh hehehe... untungnya mereka pada anteng2, menikmati film Harry Potter dengan hati riang gembira.
walaupun pakai kacamata 3D yang bikin semua object keliatan jelas dan dekat banget (dan tentu saja memberikan kesan seram yang bener2 menyeramkan), amazingly dhevi dan deana ga nangis tuh. sampai akhir film-pun, mereka tetap cerah ceria di dalam gedung teater.
hmmm, overall, bisa dibilang acara nonton di bioskop untuk pertama kalinya ini sukses berat.
ukuran suksesnya adalah filmnya bagus dan selama 140 menit itu anak2 ga rewel, padahal jelas2 filmnya serem untuk ukuran anak kecil :).
jadi besok2 bisa di-schedule lagi nih acara nonton bareng keluarga...
maru koala park
minggu 15 juli
daripada bengong dirumah, akhirnya aku dan mufti memutuskan untuk pergi jalan2 ke maru koala park.
perjalanan dari rumah memakan waktu 2 jam.
maru ada di grantville, kota kecil di selatan melbourne.
maru adalah private zoo dan koleksi binatangnya terbatas. tapi hampir semua binatang asli benua australia ada di sini, seperti burung emu, wombat, tasmanian devil, dingo (anjing asli oz), alpaca, kangguru, wallabi (sejenis kangguru tapi lebih kecil dan lebih anteng) dan tentu saja koala (lah wong namanya aja maru koala park).
koleksi binatang yang lain adalah berbagai macam burung seperti merak, beo, parkit dan kakaktua. juga ada keledai, kuda, bebek, domba, ayam dan seekor buaya.
dhevi dan dea, tentu saja senang bisa liat binatang2 itu dari dekat (walaupun di sekolah juga ada farm session, tapi kan ga ada kangguru dan koala). lebih excite lagi ketika ada acara memberi makan rumput2an ke kangguru. ternyata kangguru itu jinak dan gampang dipegangnya.
awalnya sih emang takut2, takut ditendang... secara kami pernah liat acara di tivi, ada seekor kangguru yang lagi marah dan jadi kalap nendang orang. tapi yang di maru ini jinak2... malah kami yang kewalahan ngasih makan. ketika seekor kangguru datang dan kami memberi rumput, maka teman2nya akan datang juga dan ikutan minta makan. walhasil, dalam sekejab kami sudah dikelilingi banyak kangguru yang meminta rumput.
kalau koala, duh... pada males2 itu binatang... tidur melulu (kata penjaganya sih, koala punya waktu tidur up to 20 hours everyday). kalo koala lagi bangun, maka pekerjaannya adalah... makan daun eucalyptus. kalo lagi makan, haduh, ga lepas2 deh itu ranting daun eucalyptusnya, kunyah terus ampe abis...
tapi ya karena tempatnya kecil, 2jam aja kami udah merasa cukup berada di maru koala park dan memutuskan untuk balik lagi ke melbourne. anak2 juga udah merasa puas bisa melihat dari dekat binatang2 khas australia dan bahkan memegang kangguru...
Sunday, July 08, 2007
hasil2 papers dan exam
setelah menjalani setahun jadi pelajar, pasti dong ada progress-nya.
kalo dulu di masa2 sekolah s1 di FH Univ Brawijaya, hasil ujian akhir tuh pasti ditempel di notice board kampus dan setiap orang bisa tau si A dapet berapa di mata kuliah apa, si B apaan, dst dst.
kalo sekarang, s2 di FH Univ of Melbourne, hasil ujian harus diliat sendiri di web kampus yang kalo liat-pun harus memasukkan user ID dan password. confidential banget deh. mungkin biar para student yang nilainya jelek ga malu diledek ama temen2nya seperti ketika jaman s1 dulu.
yah, nilai2ku sekarang sih biasa2 banget, jauh dari kesan excellent.
kadang aku bingung juga. di tiap paper atau exam yang dibalikin ke aku setelah dikoreksi dan dinilai ama dosen, pasti komentarnya:
* topiknya menarik
* risetnya udah cukup karena didukung sumber2 bacaan yang terbaru dan relevan
* overall, well done deh...
tapinya nih, nilainya kok ya cuman segitu2 aja ya. belon pernah icip2 nilai di rentang tertinggi!
hmm, kadang2 mikir, halah, mending ga ambil subject ini kalo tau dapet nilai jelek.
tapi si 'malaikat baik hati'ku selalu mengingatkan bahwa tujuan sekolah kan ga cuman untuk dapat nilai tinggi, tapi juga sebuah proses pembelajaran untuk jadi dewasa, yah kudu legowo kalo dapetnya cuman segitu, berarti emang kualitas papernya ga bagus2 banget menurut penilaian dosen.
justifikasi dari aku sendiri sebagai student yang merangkap casual driver, full time wife and never ending mother tanpa bantuan siapa2... ternyata, haduh, ga gampang memanage waktu dan menjadi student multitasking.
jadi, progressnya apa dong?
ya kalo menilainya dari angka2 di atas kertas, emang ga ada peningkatan dari nilai2 di s1, malah yang ada adalah penurunan. walau ga bisa juga disamakan, secara s1 kegiatannya cuman menghafal aja dan ketika sekarang s2 kudu meresearch, menganalisa dan menulis!
tapi kalo menilainya dari sisi yang lain, misalnya, 'keberhasilan'ku untuk survive selama menjalani masa2 sekolah di luar negri yang udaranya ga bersahabat (yang bikin aku bersin2 melulu dari spring 2006 kemarin, gara2 suhu udara yang naik turun ga jelas), yang harus hanya berbagi domestic duties ama suami (ga punya asisten bok...), yang harus kena chicken pox (duh, njijik-i tenan kok...), plus harus kehilangan seorang kakak, plus gaji sebagai PNS yang harus didiskon 50% (ini juga bikin sebel banget, secara ternyata ga semua temen2 BPS gajinya dipotong separo seperti aku)... masih bagus ga kena mental disorder.
yang jelas, walau progerss akademic-nya bisa dibilang zero, tapi progress untuk selalu jadi survivor akan selalu bertambah.
akhirnya ketika dapet nilai yang cuman 'segitu2 aja', tetep harus disyukuri...
alhamdullillah ga fail :).
semoga di 3 paper mendatang hasilnya lebih dari sekedar pass!
kalo dulu di masa2 sekolah s1 di FH Univ Brawijaya, hasil ujian akhir tuh pasti ditempel di notice board kampus dan setiap orang bisa tau si A dapet berapa di mata kuliah apa, si B apaan, dst dst.
kalo sekarang, s2 di FH Univ of Melbourne, hasil ujian harus diliat sendiri di web kampus yang kalo liat-pun harus memasukkan user ID dan password. confidential banget deh. mungkin biar para student yang nilainya jelek ga malu diledek ama temen2nya seperti ketika jaman s1 dulu.
yah, nilai2ku sekarang sih biasa2 banget, jauh dari kesan excellent.
kadang aku bingung juga. di tiap paper atau exam yang dibalikin ke aku setelah dikoreksi dan dinilai ama dosen, pasti komentarnya:
* topiknya menarik
* risetnya udah cukup karena didukung sumber2 bacaan yang terbaru dan relevan
* overall, well done deh...
tapinya nih, nilainya kok ya cuman segitu2 aja ya. belon pernah icip2 nilai di rentang tertinggi!
hmm, kadang2 mikir, halah, mending ga ambil subject ini kalo tau dapet nilai jelek.
tapi si 'malaikat baik hati'ku selalu mengingatkan bahwa tujuan sekolah kan ga cuman untuk dapat nilai tinggi, tapi juga sebuah proses pembelajaran untuk jadi dewasa, yah kudu legowo kalo dapetnya cuman segitu, berarti emang kualitas papernya ga bagus2 banget menurut penilaian dosen.
justifikasi dari aku sendiri sebagai student yang merangkap casual driver, full time wife and never ending mother tanpa bantuan siapa2... ternyata, haduh, ga gampang memanage waktu dan menjadi student multitasking.
jadi, progressnya apa dong?
ya kalo menilainya dari angka2 di atas kertas, emang ga ada peningkatan dari nilai2 di s1, malah yang ada adalah penurunan. walau ga bisa juga disamakan, secara s1 kegiatannya cuman menghafal aja dan ketika sekarang s2 kudu meresearch, menganalisa dan menulis!
tapi kalo menilainya dari sisi yang lain, misalnya, 'keberhasilan'ku untuk survive selama menjalani masa2 sekolah di luar negri yang udaranya ga bersahabat (yang bikin aku bersin2 melulu dari spring 2006 kemarin, gara2 suhu udara yang naik turun ga jelas), yang harus hanya berbagi domestic duties ama suami (ga punya asisten bok...), yang harus kena chicken pox (duh, njijik-i tenan kok...), plus harus kehilangan seorang kakak, plus gaji sebagai PNS yang harus didiskon 50% (ini juga bikin sebel banget, secara ternyata ga semua temen2 BPS gajinya dipotong separo seperti aku)... masih bagus ga kena mental disorder.
yang jelas, walau progerss akademic-nya bisa dibilang zero, tapi progress untuk selalu jadi survivor akan selalu bertambah.
akhirnya ketika dapet nilai yang cuman 'segitu2 aja', tetep harus disyukuri...
alhamdullillah ga fail :).
semoga di 3 paper mendatang hasilnya lebih dari sekedar pass!
Saturday, July 07, 2007
berakhirnya sebuah masa
aku inget banget, ketika itu bulan maret 2004.
ketika aku merasa butuh pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah masuk angin yang seringkali menimpaku dan juga bersin2 yang ga kenal waktu.
kalo masuk angin, aku dengan senang hati melakukan kerokan untuk mengatasinya.
dan kalo bersin2nya udah bikin sakit kepala, yah, kepaksa juga minum obat bebas.
secara aku tau dan sadar kegiatan kerokan dan minum obat bebas itu ga baik untuk kesehatan di masa yang akan datang, maka aku mulai milih2 cara pengobatan alternatif yang menyenangkan...
setahun sebelumnya, di milis dunia-ibu lagi heboh pengobatan pakai aromaterapi. setahun berlalu dan topik ini masih tetep dibahas dengan berbagai pertanyaan, testimoni bahkan juga tawaran bisnisnya.
aku jadi mikir2, apa salahnya sih dicoba... siapa tau cocok.
lalu akhirnya aku pesan paket awal beraromaterapi, yang meliputi diffuser dan oil yang cocok buat menyembuhkan bersin2 dan meningkatkan daya tahan tubuh supaya ga gampang masuk angin.
amazingly, it works...! dalam jangka waktu 2 bulan pemakaian intensif, aku jadi jarang banget masuk angin atau bersin2/pilek/sakit kepala. wah... senengnya... :)
cerita selanjutnya, aku jadi tertarik ama peluang bisnis aromaterapi ini.
yah, emang dasarnya aku seneng mencoba2 segala macam kegiatan, kupikir2 apa salahnya mencoba kemampuanku mem-persuasif orang lain untuk ikut mencoba pakai aromaterapi dan memperoleh manfaatnya, baik manfaat kesehatan ataupun manfaat finansialnya.
bisnis aromaterapi sebenernya adalah bisnis jaringan, multi level marketing. sempet mikir2 juga sisi positif dan negatif-nya bisnis ini. dan setelah mempelajari sistemnya, mulai dari cara kerja produk dan cara memperoleh keuntungan, aku pikir2... yah, apa salahnya sih dicoba...
itungan modalnya juga ga begitu besar, dan hitung2an diatas kertas, itu modal bakal balik kalo aku berhasil menjual beberapa paket awal aromaterapi.
trus lagi, kegiatan bisnis ini relatif ga repot karena semua dilakukan dengan cara online. my upline made this possible.
jadi yah, aku jalanin gitu aja... semuanya mengalir...
kalau akhirnya aku dapet keuntungan materi dari bisnis ini, aduh, alhamdullillah banget deh. tapi yang jelas, keuntungan terbesar yang aku dapatkan dari bisnis ini adalah memperoleh teman2 baru (baik sesama pebisnis aromaterapi ataupun pelanggan setia) dan mempunyai semangat mempelajari hal2 baru (termasuk belajar berargument juga lho... apalagi kalo menghadapi calon pembeli yang ngeyel :)).
yang lebih asyik lagi dari bisnis ini adalah ketika aku udah punya jaringan teman2 dan pelanggan setia yang rutin pesan barang. dengan adanya mereka, aku ga perlu capek2 lagi ngomong atau nulis ampe berbuih2 untuk menjual sebuah barang. barang kejual, keuntungan dapet, hubungan pertemanan juga berjalan baik :)
karena udah merasa 'cukup', secara udah balik modal dan punya teman2 baru, aku mulai bekerja di balik layar aja... jadi cuman support teman2 yang berniat serius menjalani bisnis ini.
mereka bisa bertanya ke aku mulai dari masalah produk, masalah bisnis atau masalah strategi pemasaran yang bisa diterapkan untuk meluaskan jaringan. dan aku dengan senang hati akan menjawabnya.
aduh, emang dasar aku tuh gampang tertantang untuk melakukan pekerjaan baru, jadinya ketika bisnis udah bagus gitu, aku cenderung malah 'membiarkan' bisnis itu berjalan sendiri... toh para downline-ku juga pada pinter2 kok :)
setelah itu, aku memilih untuk menjalani hidup baru: jadi scholarship hunter!
jadinya aku konsentrasi penuh untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris, secara tes2 untuk dapet beasiswa selalu pakai bahasa inggris.
cukup lama juga proses untuk dapet beasiswa. setahun nyoba berbagai tes, beberapa kali gagal, sempet merasa capek dan merasa 'aduh, mungkin emang bukan garis tanganku kalee dapet beasiswa'. tapi, alhamdullillah, pada tes ke-sekian kalinya, akhirnya aku dapet juga beasiswa dari Australian Partnership Scholarship. wah, senengnya... kesampaian juga cita2ku untuk nerusin sekolah ke luar negeri!
bisa ditebak, kehidupan baru sebagai seorang pelajar, pasti sangat menyenangkan dan melelahkan pada saat yang bersamaan.
ritme hidup yang baru, kebiasaan2 lama yang harus ditinggalkan, juga yang agak menyiksa adalah... ga bisa online berlama2 dengan teman2 di dunia maya.
tapi yah, dijalanin aja deh...
selama aku sekolah, kegiatan bisnis aromaterapiku ga berhenti lho. thanks a lot to yang namanya teknologi... karena kapan aja dan dimana aja aku berada, bisnis ini tetap berjalan.
kalo ada pertanyaan2 dari calon pelanggan, aku tetep bisa jawab e-mail2 mereka, dan kalau udah deal mau beli atau mau jadi member, aku tinggal minta tolong ke salah satu downline-ku untuk mem-follow-up. aih, seneng deh ngejalanin bisnis ini...
tapi kesenangan ini ga berlangsung lama. bulan kemarin, bisnis aromaterapi ini dinyatakan tutup oleh kantor pusatnya. mungkin karena nilai penjualan di indonesia ga terlalu bagus atau entah kenapa... aku juga ga begitu ngerti apa yang terjadi.
yang jelas, ketika aku dapat e-mail notifikasi pemberhentian kegiatan bisnis aromaterapi, aku merasa ada sesuatu yang bakal hilang dari hidupku.
pekerjaan, profit, dan yang terpenting adalah kehilangan teman2 bisnis. yah, walaupun kami masih bisa berkirim kabar melalui e-mail, tapi intensitas-nya akan semakin berkurang dan mungkin aja obrolannya juga mungkin bakal jadi hambar. it was really a sad end.
tapi sudahlah... nothing last forever and I know that everything has an end.
I wish that this end is a beginning for other things...
*tetep semangat untuk mencari peluang2 bisnis yang lain di masa yang akan datang*
ketika aku merasa butuh pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah masuk angin yang seringkali menimpaku dan juga bersin2 yang ga kenal waktu.
kalo masuk angin, aku dengan senang hati melakukan kerokan untuk mengatasinya.
dan kalo bersin2nya udah bikin sakit kepala, yah, kepaksa juga minum obat bebas.
secara aku tau dan sadar kegiatan kerokan dan minum obat bebas itu ga baik untuk kesehatan di masa yang akan datang, maka aku mulai milih2 cara pengobatan alternatif yang menyenangkan...
setahun sebelumnya, di milis dunia-ibu lagi heboh pengobatan pakai aromaterapi. setahun berlalu dan topik ini masih tetep dibahas dengan berbagai pertanyaan, testimoni bahkan juga tawaran bisnisnya.
aku jadi mikir2, apa salahnya sih dicoba... siapa tau cocok.
lalu akhirnya aku pesan paket awal beraromaterapi, yang meliputi diffuser dan oil yang cocok buat menyembuhkan bersin2 dan meningkatkan daya tahan tubuh supaya ga gampang masuk angin.
amazingly, it works...! dalam jangka waktu 2 bulan pemakaian intensif, aku jadi jarang banget masuk angin atau bersin2/pilek/sakit kepala. wah... senengnya... :)
cerita selanjutnya, aku jadi tertarik ama peluang bisnis aromaterapi ini.
yah, emang dasarnya aku seneng mencoba2 segala macam kegiatan, kupikir2 apa salahnya mencoba kemampuanku mem-persuasif orang lain untuk ikut mencoba pakai aromaterapi dan memperoleh manfaatnya, baik manfaat kesehatan ataupun manfaat finansialnya.
bisnis aromaterapi sebenernya adalah bisnis jaringan, multi level marketing. sempet mikir2 juga sisi positif dan negatif-nya bisnis ini. dan setelah mempelajari sistemnya, mulai dari cara kerja produk dan cara memperoleh keuntungan, aku pikir2... yah, apa salahnya sih dicoba...
itungan modalnya juga ga begitu besar, dan hitung2an diatas kertas, itu modal bakal balik kalo aku berhasil menjual beberapa paket awal aromaterapi.
trus lagi, kegiatan bisnis ini relatif ga repot karena semua dilakukan dengan cara online. my upline made this possible.
jadi yah, aku jalanin gitu aja... semuanya mengalir...
kalau akhirnya aku dapet keuntungan materi dari bisnis ini, aduh, alhamdullillah banget deh. tapi yang jelas, keuntungan terbesar yang aku dapatkan dari bisnis ini adalah memperoleh teman2 baru (baik sesama pebisnis aromaterapi ataupun pelanggan setia) dan mempunyai semangat mempelajari hal2 baru (termasuk belajar berargument juga lho... apalagi kalo menghadapi calon pembeli yang ngeyel :)).
yang lebih asyik lagi dari bisnis ini adalah ketika aku udah punya jaringan teman2 dan pelanggan setia yang rutin pesan barang. dengan adanya mereka, aku ga perlu capek2 lagi ngomong atau nulis ampe berbuih2 untuk menjual sebuah barang. barang kejual, keuntungan dapet, hubungan pertemanan juga berjalan baik :)
karena udah merasa 'cukup', secara udah balik modal dan punya teman2 baru, aku mulai bekerja di balik layar aja... jadi cuman support teman2 yang berniat serius menjalani bisnis ini.
mereka bisa bertanya ke aku mulai dari masalah produk, masalah bisnis atau masalah strategi pemasaran yang bisa diterapkan untuk meluaskan jaringan. dan aku dengan senang hati akan menjawabnya.
aduh, emang dasar aku tuh gampang tertantang untuk melakukan pekerjaan baru, jadinya ketika bisnis udah bagus gitu, aku cenderung malah 'membiarkan' bisnis itu berjalan sendiri... toh para downline-ku juga pada pinter2 kok :)
setelah itu, aku memilih untuk menjalani hidup baru: jadi scholarship hunter!
jadinya aku konsentrasi penuh untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris, secara tes2 untuk dapet beasiswa selalu pakai bahasa inggris.
cukup lama juga proses untuk dapet beasiswa. setahun nyoba berbagai tes, beberapa kali gagal, sempet merasa capek dan merasa 'aduh, mungkin emang bukan garis tanganku kalee dapet beasiswa'. tapi, alhamdullillah, pada tes ke-sekian kalinya, akhirnya aku dapet juga beasiswa dari Australian Partnership Scholarship. wah, senengnya... kesampaian juga cita2ku untuk nerusin sekolah ke luar negeri!
bisa ditebak, kehidupan baru sebagai seorang pelajar, pasti sangat menyenangkan dan melelahkan pada saat yang bersamaan.
ritme hidup yang baru, kebiasaan2 lama yang harus ditinggalkan, juga yang agak menyiksa adalah... ga bisa online berlama2 dengan teman2 di dunia maya.
tapi yah, dijalanin aja deh...
selama aku sekolah, kegiatan bisnis aromaterapiku ga berhenti lho. thanks a lot to yang namanya teknologi... karena kapan aja dan dimana aja aku berada, bisnis ini tetap berjalan.
kalo ada pertanyaan2 dari calon pelanggan, aku tetep bisa jawab e-mail2 mereka, dan kalau udah deal mau beli atau mau jadi member, aku tinggal minta tolong ke salah satu downline-ku untuk mem-follow-up. aih, seneng deh ngejalanin bisnis ini...
tapi kesenangan ini ga berlangsung lama. bulan kemarin, bisnis aromaterapi ini dinyatakan tutup oleh kantor pusatnya. mungkin karena nilai penjualan di indonesia ga terlalu bagus atau entah kenapa... aku juga ga begitu ngerti apa yang terjadi.
yang jelas, ketika aku dapat e-mail notifikasi pemberhentian kegiatan bisnis aromaterapi, aku merasa ada sesuatu yang bakal hilang dari hidupku.
pekerjaan, profit, dan yang terpenting adalah kehilangan teman2 bisnis. yah, walaupun kami masih bisa berkirim kabar melalui e-mail, tapi intensitas-nya akan semakin berkurang dan mungkin aja obrolannya juga mungkin bakal jadi hambar. it was really a sad end.
tapi sudahlah... nothing last forever and I know that everything has an end.
I wish that this end is a beginning for other things...
*tetep semangat untuk mencari peluang2 bisnis yang lain di masa yang akan datang*
Thursday, June 14, 2007
gathering bareng law students
senin, 11 juni 2007
secara kakak angkatanku pada mau cabut bulan juli nanti dan adik angkatanku pada baru dateng awal juni kemarin, akhirnya tercetus ide untuk ngumpul2 sama mereka semua.
acaranya cuman ramah tamah aja, secara law students tuh kayaknya banyak yang jadi casual students (habis, sekolah cuman seminggu sekali, sisanya bertapa bikin assignments), jadi mungkin banget kalo ga saling kenal :)
sayang ga semua bisa dateng...
berdiri (ki-ka): nenny, dina, alva, iqbal, windu, bong, meilinda, ophie, devi, ardin, dan reni.
jongkok (ki-ka): mardi, seif, arif, rofii, dan geritz.
lakeside
minggu, 10 juni 2007
sebenarnya, kalo ke puffing billy untuk menikmati perjalanan dengan kereta tua berbahan bakar batu-bara, bukan hal yang benar2 spesial.
tapi karena janjian pergi bareng wida dan kami hanya menumpang sampai lakeside saja, dan dilanjutkan dengan acara piknik, maka perjalanan ini jadi spesial.
selama setahun di melbourne, baru sekali ini liat danau yang bagus banget pemandangannya.
duh, iya, aku kan tinggal di city, dan jarang banget punya kesempatan jalan2 ke pedalaman gitu... jadi ya mana pernah liat danau di tengah kota... yang ada ya yarra river aja.
lakeside, tempat kita turun dari kereta puffing billy dikelilingi oleh ribuan pohon2 menjulang tinggi yang daunnya berwarna warni... merah, kuning, hijau, atau malah udah ada pohon yang daunnya rontok.
udara yang bersahabat, sunny but not windy, membuat acara jalan2 di seputaran danau itu jadi menyenangkan. tapi tetep aja, sunny-nya winter itu berkisar di suhu 10-14 derajat celcius, brrrr... pake baju 3 lapis baru berasa nyaman.
danau-nya lumayan besar, dengan airnya bening (iyalah, ga ada yang buang sampah seperti di danau sunter!) diiringi suara burung2 magpie dan pigeon juga banyak bebek yang berseliweran di danau.
sayangnya, jam 4 sore udara udah mulai menggigit tulang dan matahari udah menjelang tenggelam. walaupun maksud hati masih pengen berlama2 di lakeside, tapi yah... kulit asia-ku ga kuat nahan dingin dan kayaknya hang out di depan perapian tuh jauuh lebih nyaman daripada kena angin winter. ah, moga2 masih sempet piknik sekali lagi ke lakeside :).
ultah perkawinan ke 6
akhirnya, telah 6 tahun kami berdua melewati hari2 bersama dalam sebuah keluarga kecil.
Tuhan menganugrahkan kepada kami 2 orang putri, kesehatan dan kebahagiaan :).
perayaan ultah perkawinan ke 6 digelar berdua saja di yiannis cafe, sebuah cafe spesialis makanan yunani di sydney road.
mengenang kembali perjalanan hidup yang cukup berwarna warni selama 6 tahun, mensyukuri segala yang telah kita peroleh, dan tak lupa membuat sejumlah resolusi untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
terkenang lagu penutup di acara resepsi pernikahan kami, 'from this moment on'
...from this moment as long as I live I will love you, I promise you this
there is nothing I wouldn't give from this moment on...'
lagu ini bener2 soul-nya pernikahan kami, karena kami telah berjanji untuk selalu saling memberi apa yang dibutuhkan oleh keluarga kami dan mencoba menerima segala sesuatunya apa adanya...
dan bersyukur, adalah satu2nya hal yang harus kami lakukan setiap saat :)
Tuhan menganugrahkan kepada kami 2 orang putri, kesehatan dan kebahagiaan :).
perayaan ultah perkawinan ke 6 digelar berdua saja di yiannis cafe, sebuah cafe spesialis makanan yunani di sydney road.
mengenang kembali perjalanan hidup yang cukup berwarna warni selama 6 tahun, mensyukuri segala yang telah kita peroleh, dan tak lupa membuat sejumlah resolusi untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
terkenang lagu penutup di acara resepsi pernikahan kami, 'from this moment on'
...from this moment as long as I live I will love you, I promise you this
there is nothing I wouldn't give from this moment on...'
lagu ini bener2 soul-nya pernikahan kami, karena kami telah berjanji untuk selalu saling memberi apa yang dibutuhkan oleh keluarga kami dan mencoba menerima segala sesuatunya apa adanya...
dan bersyukur, adalah satu2nya hal yang harus kami lakukan setiap saat :)
Sunday, May 20, 2007
blok m
waktu ratri sms ngajakin makan siang bareng di blok m, aku sih langsung oke2 aja, walaupun tempatnya nun jauh di prahran (bandingannya dari brunswick lho, bukan dari st. kilda beach).
biasanya nih, perjalanan terjauh kami di outer melbourne adalah ke eltham, yang 40 menit udah nyampe. nah, berbekal pengalaman pribadi ini, kami pikir paling lama ke prahran juga 40 menit. yah, kalo janjiannya jam 2 siang, berarti berangkat jam 1 udah cukup, kupikir.
ternyataaaa... karena harus melintasi city of melbourne ditambah lagi harus nyari parkir yang boleh nongkrong 2 jam, jadilah pas jam 2 baru nyampe di depan blok m restaurant, dimana ranti dan rofii udah muncul duluan (dan udah pesen makan pula...).
'nyontek' menu yang dipesan ratri, akhirnya aku pesen ikan juga deh (maklum, males banget kalo harus goreng or bakar ikan sendiri di flat, selain ribet, hasilnya juga ga optimal).
nunggu masakan terhidang, kita ngobrol2 ringan tentang si empunya resto (yang ternyata wong solo yang sukses merambah dunia kuliner di melb dan beristrikan penduduk lokal), masalah assignments, tiket return ke jakarta, ampe gosip2 teraktual dari para personnel AusAID students.
tepat 30 menit menunggu, ikan bakarku dateng...
wangi booo, ditambah sambel kecap, jadi langsung terkenang saung talaga yang ada di sawangan, depok... (hmm, mungkin saung ini bakal jadi tempat makan pertama yang aku kunjungi kalo aku ke depok).
tapinya, kok lalapannya miskin banget yak? masa cuman kol ama timun doang (itupun cuman seiris!), ga ada tomat atau kemangi (hehehe, kayaknya ga ada yang jual kemangi deh di melbourne).
usai makan, lanjut lagi ngobrol2nya...
sampe akhirnya ketika mau bubaran, aku putuskan untuk ke toilet terlebih dahulu. pas ngelewatin dapurnya, wah, langsung berasa ada di resto kaki lima di jakarta lho... secara dapurnya yang ga terlalu modern dan nyaris bisa dibilang berantakan :).
tapi, seperti juga di jakarta, resto2 kaki lima begitu juga banyak yang menjanjikan kenikmatan buat lidah, misalnya nasgorkam di kebun sirih atau nasi uduk yang tersebar di seluruh penjuru jakarta.
wah, jadi kangen nih ama enaknya nongkrong di resto kaki lima di jakarta, karena walaupun dekat dengan kesan rungsep, rusuh, bahkan terkadang jorok, tapi bisa bikin perut kenyang, dan terlebih lagi... bisa bikin keringetan, sesuatu hal yang amat jarang aku rasakan di melbourne (even in summer, sometime the weather drops up to 18 degree, gimana mau keringetan coba...).
biasanya nih, perjalanan terjauh kami di outer melbourne adalah ke eltham, yang 40 menit udah nyampe. nah, berbekal pengalaman pribadi ini, kami pikir paling lama ke prahran juga 40 menit. yah, kalo janjiannya jam 2 siang, berarti berangkat jam 1 udah cukup, kupikir.
ternyataaaa... karena harus melintasi city of melbourne ditambah lagi harus nyari parkir yang boleh nongkrong 2 jam, jadilah pas jam 2 baru nyampe di depan blok m restaurant, dimana ranti dan rofii udah muncul duluan (dan udah pesen makan pula...).
'nyontek' menu yang dipesan ratri, akhirnya aku pesen ikan juga deh (maklum, males banget kalo harus goreng or bakar ikan sendiri di flat, selain ribet, hasilnya juga ga optimal).
nunggu masakan terhidang, kita ngobrol2 ringan tentang si empunya resto (yang ternyata wong solo yang sukses merambah dunia kuliner di melb dan beristrikan penduduk lokal), masalah assignments, tiket return ke jakarta, ampe gosip2 teraktual dari para personnel AusAID students.
tepat 30 menit menunggu, ikan bakarku dateng...
wangi booo, ditambah sambel kecap, jadi langsung terkenang saung talaga yang ada di sawangan, depok... (hmm, mungkin saung ini bakal jadi tempat makan pertama yang aku kunjungi kalo aku ke depok).
tapinya, kok lalapannya miskin banget yak? masa cuman kol ama timun doang (itupun cuman seiris!), ga ada tomat atau kemangi (hehehe, kayaknya ga ada yang jual kemangi deh di melbourne).
usai makan, lanjut lagi ngobrol2nya...
sampe akhirnya ketika mau bubaran, aku putuskan untuk ke toilet terlebih dahulu. pas ngelewatin dapurnya, wah, langsung berasa ada di resto kaki lima di jakarta lho... secara dapurnya yang ga terlalu modern dan nyaris bisa dibilang berantakan :).
tapi, seperti juga di jakarta, resto2 kaki lima begitu juga banyak yang menjanjikan kenikmatan buat lidah, misalnya nasgorkam di kebun sirih atau nasi uduk yang tersebar di seluruh penjuru jakarta.
wah, jadi kangen nih ama enaknya nongkrong di resto kaki lima di jakarta, karena walaupun dekat dengan kesan rungsep, rusuh, bahkan terkadang jorok, tapi bisa bikin perut kenyang, dan terlebih lagi... bisa bikin keringetan, sesuatu hal yang amat jarang aku rasakan di melbourne (even in summer, sometime the weather drops up to 18 degree, gimana mau keringetan coba...).
carlton garden
jalan2 ah... mumpung masih belon dingin2 banget :)
tapi karena ga prepare dari kemarin2, akhirnya kita cuman keliling garden aja. berawal dari edinburg garden di fitzroy, yang ternyata biasa2 aja...
trus kita pergi ke carlton garden yang berada di city. di carlton garden ini ada museum dan world heritage site (yang berupa royal exhibition building).
untungnya dapet parkir yang pas di depan melbourne museum, jadi ga capek jalan dari parkiran ke museum atau ke royal exhibition buildingnya (walah, niatnya jalan2 kok jalan sedikit bilangnya capek... hehehe...)
walaupun ini bukan kunjungan yang pertama, tapi tetep seneng dan bersemangat untuk foto2 di depan royal exhibition building :).
assignments
hampir setahun di melbourne, kok rasanya tetep masih belon bisa menerima kenyataan ya walaupun sudah menduga bahwa tugas2 sekolah itu adalah membaca, menganalisa, dateng seminar, presentasi, menulis, dan berbagai kegiatan akademis lainnya...
coba bayangkan sebuah proses pembuatan paper yang panjangnya 10rb kata.
buat nyari idenya mau nulis apaan, paling engga ada puluhan jurnal (yang tebalnya bervariasi, dari 10 lembar up to 150 lembar!).
pas udah dapet ide, nentuin topiknya. kasih ke lecturer, kalo di-acc, alhamdullillah, jadi langsung bisa bikin outline. kalo ga di-acc, balik lagi ke proses mencari ide.
abis outline oke, ke lecturer lagi. ntar dapet nasehat harus gini gitu, tambahin ini itu, pake referensi dari si A ampe si Z.
dan mulailah malam2 yang panjang itu untuk summarize, paraphrase, analyze, dan merangkai kata satu per satu.
draft pertama jadi, siap2 ke language advisor. untuk menyusun 10rb kata itu, paling ga harus baca 10 buku dan 50 jurnal (ini katanya timothy yang language advisor, karena seribu kata cuman butuh 1 buku dan 5 jurnal aja). coret sana sini, bukan pake 'to' tapi 'for' (walah, gw mana tau bedanya), atau kalimatnya kependekan, pake anak kalimat dong... atau, verb-nya pake yang lain aja, verb yang ini terlalu sering muncul. walah, ribet deh.
dan ketika tiba hari due-date, segala jerih payah itu harus di-submit.
dan hari2 panjang menanti nilai keluar itu, kadang disertai rasa deg2an, bakal fail or pass ya...
yah, nasib penerima beasiswa ya gini ini deh... kudu belajar dengan penuh semangat untuk mencapai hasil yang optimal... habis gimana lagi, kalo pake biaya sendiri sih, mungkin bisa suka2 kalieee mau lulus apa engga, mau sekolah setahun atau sepuluh tahun... hehehe...
dan semester ini, masih tersisa 2 paper yang kejar tayang. 1 udah di tahap acc lecturer, dan 1 lagi masih harus konsultasi. duh, stress nih, apa bisa ya kelar nulis 20rb kata dalam hitungan 30 hari mendatang? *semoga*
coba bayangkan sebuah proses pembuatan paper yang panjangnya 10rb kata.
buat nyari idenya mau nulis apaan, paling engga ada puluhan jurnal (yang tebalnya bervariasi, dari 10 lembar up to 150 lembar!).
pas udah dapet ide, nentuin topiknya. kasih ke lecturer, kalo di-acc, alhamdullillah, jadi langsung bisa bikin outline. kalo ga di-acc, balik lagi ke proses mencari ide.
abis outline oke, ke lecturer lagi. ntar dapet nasehat harus gini gitu, tambahin ini itu, pake referensi dari si A ampe si Z.
dan mulailah malam2 yang panjang itu untuk summarize, paraphrase, analyze, dan merangkai kata satu per satu.
draft pertama jadi, siap2 ke language advisor. untuk menyusun 10rb kata itu, paling ga harus baca 10 buku dan 50 jurnal (ini katanya timothy yang language advisor, karena seribu kata cuman butuh 1 buku dan 5 jurnal aja). coret sana sini, bukan pake 'to' tapi 'for' (walah, gw mana tau bedanya), atau kalimatnya kependekan, pake anak kalimat dong... atau, verb-nya pake yang lain aja, verb yang ini terlalu sering muncul. walah, ribet deh.
dan ketika tiba hari due-date, segala jerih payah itu harus di-submit.
dan hari2 panjang menanti nilai keluar itu, kadang disertai rasa deg2an, bakal fail or pass ya...
yah, nasib penerima beasiswa ya gini ini deh... kudu belajar dengan penuh semangat untuk mencapai hasil yang optimal... habis gimana lagi, kalo pake biaya sendiri sih, mungkin bisa suka2 kalieee mau lulus apa engga, mau sekolah setahun atau sepuluh tahun... hehehe...
dan semester ini, masih tersisa 2 paper yang kejar tayang. 1 udah di tahap acc lecturer, dan 1 lagi masih harus konsultasi. duh, stress nih, apa bisa ya kelar nulis 20rb kata dalam hitungan 30 hari mendatang? *semoga*
Friday, May 18, 2007
junior school assembly
friday 18 may 2007
another invitation from BSW PS!
hari ini kelasnya dhevi (yang cuman 20 orang) perform di acara junior school assembly.
acara kumpul2nya para anak2 kelas preparation sampe grade 2. mereka menampilkan kemampuannya membaca, menyanyi, menari, ataupun berpuisi.
anak2 tuh ternyata pada pede lho...
gurunya, kelly, cuman duduk2 aja di belakang barisan murid2... ga perlu pake meng-komando murid2nya. kalo muridnya salah, lupa, atau tiba2 mogok ga mau perform, ya udah, dia pasrah aja.
oia, di library dhevi ini, ternyata ada juga shrine of world war. isinya? apalagi kalo bukan nama2 para student-nya BSW PS yang gugur di medan laga. (di melb uni juga ada shrine-nya)
hmm, pas perang itu, tiap nyawa dihargai ya...
di library juga tersedia banyakkk banget buku cerita anak2, yang membuat minat baca mereka juga meningkat.
haduh, ngebayangin aku bakal balik ke indo akhir tahun ini, apa nantinya aku dapetin sekolah kayak BSW PS di depok, secara kayaknya jarang banget ada sekolah yang care ama urusan perpustakaan. moga2 ada ya :)
birrarrung park
sabtu, 12 may 2007.
setiap kali pergi ke rumah wida di eltam dan melintasi templestowe, selalu aja aku pengen mampir di birrarrung park.
tapi tiap ke rumah wida selalu aja pulangnya malam, dan ga mungkin deh ke park malam2...
akhirnya, sabtu itu kami bulatkan tekad untuk pergi ke templestowe tanpa perlu melanjutkan perjalanan ke eltham.
ternyata yaaa... birrarrung park itu guedeee banget.
sampe ada jogging track-nya, observation desk, bird watching, barbeque areas, water reserve, golf range, bahkan sampe art gallery-pun ada. waduh, ga kuat nih kalo semuanya dijelajahi dalam waktu seharian...
kami berangkat dari rumah dengan niat mau piknik, jadinya yang kita lakukan adalah menyusuri jogging track (orang kulit putihnya sih udah siap sedia pake sepatu sport plus ipod yang suaranya nyaring banget, karena aku aja bisa denger alunan musiknya). sepanjang jogging track itu, banyak banget kelinci liar yang berseliweran... warnanya abu2 campur putih, tapi yang amazing, gedenya itu seukuran kucing kampung di indo! (kalo kucing kampung di oz, gedenya seukuran anjing di indo hehehe...)
capek jalan2, kami duduk2 aja di rest area, sambil menggelar bekal makanan dari rumah. enaknya jalan2 di taman ya gini deh... kalo makan di taman ga khawatir ama debu...
suasananya juga nyaman, karena ga rame or berisik (karena ga ada pedagang kaki lima kalieee...).
udah gitu, kalo difoto juga keren, karena sejauh mata memandang, rumput hijau itu sudah kelihatan, karena summer yang kering itu sudah berlalu *wah, bentar lagi winter dan dingin lagi deh...*
mother's day
rabu, 9 may 2007, acara morning tea di Denzil Don Kindergarten dalam rangka Mother's Day.
*waduh, kalo acara melulu di sekolah anak begini, kapan aku belajarnya ya... hehehe...*
deana dan temen2nya mengadakan perform lagu anak2 pake gaya :)
misalnya kalo liriknya brush my teeth, maka anak2 pada action gosok gigi; atau kalo comb my hair, gayanya nyisir rambut... aih lucu deh...
di akhir acara, ada acara bagi2 gift buat para ibu. giftnya dibungkus rapi pake stempel tangan si anak. wah, kok ada 2 bungkusan ya..., 1 gede, 1 kecil.
aku buka bungkusan kecil lebih dulu... tralaaaa... aku dapet gelang! gelang manik2 warna warni yang dirangkai pakai kawat. so cute :). lirik kanan kiri, ternyata para moms yang lain juga dapet gelang ini. wah, amazing improvement deh...
tapi olala, kok ibu di sebelahku nangis ya setelah buka bungkusan yang lebih gede...
ketika aku buka bungkusan itu, ternyata isinya gambar hasil karya deana, foto2, stempel tangan, dan sebuah puisi singkat, yang intinya bunyinya gini:
'moms, maaf ya kalo dari tangan yang semungil ini sering menimbulkan goresan2 di dinding,
itu semua karena aku masih kecil dan belum mengerti banyak tentang apa yang seharusnya kulakukan...
tapi aku akan tetap tumbuh dan berkembang...
dan aku sertakan stempel tanganku,
semoga ketika nanti aku dewasa, mommy akan mengingatnya bahwa aku pernah sekecil ini'
oh my god... iya lah... ibu mana yang ga tersentuh ama kata2 itu.
ketika menyadari anakku udah mulai berkembang, rasanya waktu cepet banget berlalu, dan aku belum memberi semua yang terbaik, 'yang seharusnya aku lakukan', seperti penggalan puisi tadi...
family breakfast
selasa, 8 may 2007, diundang sarapan bareng di Brunswick South West Primary School.
acara family breakfast ini sekalian ditujukan untuk memeriahkan program 'education week', jadi para ortu diberi kesempatan untuk melihat proses belajar mengajar anak di sekolah.
acara ini juga ditujukan untuk fundraising, secara sekolah ini punya 'sister school' di east timor yang -katanya- gurunya cuman 4 orang dengan murid 350 orang! wah, semoga sukses deh fundraisingnya...
yang seru, ajang sarapan pagi bareng ini memberi kesempatan buat para pelajarnya untuk dress-up dengan tema 'as weird as you can!'
wah, diterpa kebingungan mau dandan apaan, akhirnya aku cuman ngasih kalung bulu2 buat dhevi. temen2 yang lain ada yang pake kostum vampire, buaya (lengkap dengan ekornya), atau badut, macem2 deh...
di foto ini, dengan latar belakang family breakfast di assembly hall, dhevi foto barengan deana dan lilly, temen sekelas dhevi yang udah grade 1.
Thursday, May 10, 2007
manas2in
hobi memancing amarah orang, atau lebih halusnya = manas2in orang, kayaknya udah jadi hobi yang ga aneh buat orang indonesia.
bukannya apa2, seingetku nih, jaman aku masih SD, budheku suka nanya 'nilai rata2 raport-nya berapa?' kalo aku nyebutin sebuah angka, pasti sambungannya, 'wah, kalah dong ama si X, dia dapet 9 buat matematika' misalnya... maka, panaslah hatiku gara2 dibanding2kan gitu, dan kadang dengan hati yang masih panas aku bales jawab, 'bisa naik kelas aja udah syukur...'
juga ketika aku udah ngantor, ga cuman sekali dua kali ada orang yang nanya 'gajinya berapa?' mau dijawab jujur atau boong, pasti orang tetep ga percaya, entah kenapa...
kalo aku jawab jujur, kadang disambung dengan pernyataan 'kalo gajinya segitu, kapan bisa kaya... mbok ya pindah kerja kayak ditempat si Z, gajinya gede lho...'
kalo dijawab boong, kadang disambung dengan kata2 'wah, kaya ya elu... boleh ngutang ga...'
wah, sebel deh... bikin panas hati aja...
ketika aku hijrah ke melbourne, ekspektasi-ku nih aku ga bakalan nemu orang2 indo yang sifatnya bikin jutek itu...
tapi ternyata sejarah berkata lain.
perkataan seperti, 'si A tuh, kerjanya 10 jam/hari tapi nilainya H1 semua' (H1 itu adalah nilai tertinggi). dalam hati aku mikir2, kalo kerja 10 jam/hari, belajarnya kapan ya kok bisa dapet H1 melulu... hebat banget, secara aku yang ga nyambi kerja tapi nilainya ga bagus2 semua.
panas hati lagi? iyalah...
penasaran dengan gosip2 yang beredar tentang si A, suatu hari aku berkesempatan ketemu langsung ama A. setelah basa basi dari utara ke selatan, aku tanya langsung tentang kebenaran gosip tersebut.
N: lu kerja dimana aja?
A: biasalah, buka tutup toko di pasar, trus bagi2 junk mail ke rumah2.
N: kaya dong lu...
A: biasa aja kok...
N: katanya nilainya H1 semua ya?
A: ah, gosip tuh...
setengah percaya setengah engga, aku ga nanya2 lebih detil lagi. ya udahlah, ngobrol ama A aja juga udah cukup menentramkan hati untuk meng-konfirmasi gosip yang beredar.
yang lebih parah, si milis komunitas orang indo di perantauan beredar kabar 'si X lulus s3 dalam hitungan belasan bulan'
wah, semua orang membelalakkan mata, hampir semua teman2ku dilanda rasa ga percaya...
usut punya usut, ternyata berita itu memang benar, tapi hanya sebagian saja.
berita lengkapnya adalah 'si X lulus s3 hanya dalam belasan bulan di unimelb, tapi udah menuntut ilmu di tempat lain selama 2.5tahun...' alias si X cuman ngelanjutin aja di unimelb, dan total masa belajarnya sih 4 tahun.
wakakakaksss... ketika seorang teman menceritakan hal tersebut pas lagi kumpul2 dan kami mengetahui kebenaran berita itu, yang namanya rasa panas hati itu langsung ilang...
haduh, ternyata ya, ga di indo ga di rantau, kebiasan bikin orang panas hati itu jalan terus...
bukannya apa2, seingetku nih, jaman aku masih SD, budheku suka nanya 'nilai rata2 raport-nya berapa?' kalo aku nyebutin sebuah angka, pasti sambungannya, 'wah, kalah dong ama si X, dia dapet 9 buat matematika' misalnya... maka, panaslah hatiku gara2 dibanding2kan gitu, dan kadang dengan hati yang masih panas aku bales jawab, 'bisa naik kelas aja udah syukur...'
juga ketika aku udah ngantor, ga cuman sekali dua kali ada orang yang nanya 'gajinya berapa?' mau dijawab jujur atau boong, pasti orang tetep ga percaya, entah kenapa...
kalo aku jawab jujur, kadang disambung dengan pernyataan 'kalo gajinya segitu, kapan bisa kaya... mbok ya pindah kerja kayak ditempat si Z, gajinya gede lho...'
kalo dijawab boong, kadang disambung dengan kata2 'wah, kaya ya elu... boleh ngutang ga...'
wah, sebel deh... bikin panas hati aja...
ketika aku hijrah ke melbourne, ekspektasi-ku nih aku ga bakalan nemu orang2 indo yang sifatnya bikin jutek itu...
tapi ternyata sejarah berkata lain.
perkataan seperti, 'si A tuh, kerjanya 10 jam/hari tapi nilainya H1 semua' (H1 itu adalah nilai tertinggi). dalam hati aku mikir2, kalo kerja 10 jam/hari, belajarnya kapan ya kok bisa dapet H1 melulu... hebat banget, secara aku yang ga nyambi kerja tapi nilainya ga bagus2 semua.
panas hati lagi? iyalah...
penasaran dengan gosip2 yang beredar tentang si A, suatu hari aku berkesempatan ketemu langsung ama A. setelah basa basi dari utara ke selatan, aku tanya langsung tentang kebenaran gosip tersebut.
N: lu kerja dimana aja?
A: biasalah, buka tutup toko di pasar, trus bagi2 junk mail ke rumah2.
N: kaya dong lu...
A: biasa aja kok...
N: katanya nilainya H1 semua ya?
A: ah, gosip tuh...
setengah percaya setengah engga, aku ga nanya2 lebih detil lagi. ya udahlah, ngobrol ama A aja juga udah cukup menentramkan hati untuk meng-konfirmasi gosip yang beredar.
yang lebih parah, si milis komunitas orang indo di perantauan beredar kabar 'si X lulus s3 dalam hitungan belasan bulan'
wah, semua orang membelalakkan mata, hampir semua teman2ku dilanda rasa ga percaya...
usut punya usut, ternyata berita itu memang benar, tapi hanya sebagian saja.
berita lengkapnya adalah 'si X lulus s3 hanya dalam belasan bulan di unimelb, tapi udah menuntut ilmu di tempat lain selama 2.5tahun...' alias si X cuman ngelanjutin aja di unimelb, dan total masa belajarnya sih 4 tahun.
wakakakaksss... ketika seorang teman menceritakan hal tersebut pas lagi kumpul2 dan kami mengetahui kebenaran berita itu, yang namanya rasa panas hati itu langsung ilang...
haduh, ternyata ya, ga di indo ga di rantau, kebiasan bikin orang panas hati itu jalan terus...
Monday, May 07, 2007
Penguin Parade
Atraksi yang paling diandalkan ama Phillip Island adalah Penguin Parade.
Jadi kita nongkrong menjelang Maghrib di pinggir pantai untuk melihat the smallest penguin itu keluar dari persembunyiannya di dalam laut.
Penguin2 itu takut ama cahaya sehingga ga diperbolehkan untuk memotret.
Wah, ya sudah deh... akhirnya, di gelapnya malam dan dinginnya angin laut, kami melihat penguin2 itu keluar satu-per-satu seperti parade. Jangan ngebayangin penguin kayak di Happy Feet yang lucu2 dan gede2... Karena penguin yang di phillip island ini kecil banget, 30 cm aja tingginya... mungil ya...
Subscribe to:
Posts (Atom)