27-29 November 2008, perjalanan dinas ke Padang.
Dari awal, aku malas pergi perjalanan dinas ke Padang. It doesnt the journey I want to do, it doesnt a city I want to visit either. Tapi ‘jatah’ tetap ‘jatah’, dan aku heran kenapa aku ga diperkenankan untuk mengganti daerah tujuan perjalanan dinasku itu. Bukan sebuah intimidasi sih, tapi keadaan tanpa pilihan dan keharusan untuk melakukan sesuatu membuatku ga mood sama sekali untuk menjalani perjalanan itu. Keharusan untuk pergi ke sini, dengan si itu, dan untuk melakukan ini. Semuanya serba harus, coba apa enaknya kalo gitu... Plus lagi, ’jatah’ itu seharusnya bisa fleksibel karena merupakan kegiatan bagianku, tapi karena pengelolanya –entah lagi kenapa, lagi sensi or lagi kepingin jadi diktator- kok ga mau kooperatif, jadilah aku ’korban’ perjalanan terpaksa... Bukannya aku ga bersyukur, tapi aduuuh... please deh, seharusnya kalo aku dikasih pilihan, maka pasti ceritanya lain.
Walau kekesalanku ini cukup membingungkan suamiku tercinta, karena “lho, kan harusnya seneng bisa ketemu sodara2 mamamu di Padang?”, tapi aku berdalih “lah kan aku mau dinas, bukannya mau visit keluarga…”
Yah, akhirnya walau dengan rasa kesal, aku menjalani perjalanan ini.
Berangkat dengan pesawat Garuda sore hari, sampe di Padang udah Maghrib. Makan sate padang, trus langsung ke hotel, but not a good one. Pagi2 dijemput untuk ’kerja’ di kantor BPS Provinsi Sumatera Barat, melakukan penyuluhan hukum seperti biasa.
Break shalat jumat, trus makan siang soto padang di Hotel Muara (karena yang soto garuda tutup hari jumat) dan sempat mampir ke toko oleh2 khas Padang (sanjai, rendang suwir, etc). Sore dianterin pulang ke hotel.
Malem, dijemput ama Om Edi dan makan malam di Semalam Suntuk, menu tambusu tetap jadi favorit. Usai makan, pergi ke rumah Om Edi dan Andung Elok, family visit, mana rumah mereka lagi kena jatah lampu mati pula... bete banget deh.
Esok paginya, jam 6 udah standby untuk ke bandara, dan alhamdullilah itu Garuda berangkat ontime. Lewat tengah hari, I arrived at home-sweet-home lagi ;).
Yah, begitulah, kalo emang dasarnya hati lagi ga senang, perjalanan yang seharusnya menyenangkan itu berasa hambar...
No comments:
Post a Comment