mumpung lagi sempet cerita, mau cerita aja tentang pengaruh angka 6 buatku.
aku bukannya orang yang hobi mengkait-kaitkan nomer dengan kejadian di dunia nyata. tapi entah kenapa, angka 6 itu selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan buatku khususnya untuk masalah ruang kerja, paling tidak dalam 7 tahun terakhir ini.
jamdul, ngantor di bps, yang ada di jl. dr. sutomo nomer 6, ngepos di gedung nomer 6 lantai 6.
pas menuntut ilmu di ialf, tempat kursusnya ada di lantai 6.
giliran kuliah di melbourne law school, kok ya passs banget itu graduate school-nya ada di lantai 6.
lebih jauh lagi, bukan cuman angka 6 yang akrab dengan hari2ku, tapi berkembang menjadi angka 46.
dulu, milih notel hp tanpa ada perasaan apa2, karena emang notel yang tersedia cuman itu, jadilah memilih nomer hp yang berakhiran 46. berlanjut ke pemilihan bank di kantor yang mengharuskan pakai bank yang bernomor 46. ga berhenti sampai di situ, tanggal pernikahan yang jatuh di tanggal 4 juni, yang bisa dituliskan jadi 46, plus suami yang anak ke 4 dari 6 bersaudara, berhubungan dengan 46 juga kan...
yah sudah deh, rasanya kok ya keterkaitanku dengan angka 6 atau 46 itu kuat banget.
tapi memang ga selamanya harus berhubungan dengan angka 6.
setidaknya sekarang aku udah pindah lantai, yang dulunya di lantai 6 sekarang di lantai 7 (walaupun untuk yang lain2nya teteuppp... selalu 6).
buatku sih, angka ya tetaplah angka.
mungkin ada yang bilang kalau 6 adalah angka hoki atau apalah, tapi aku sendiri juga ga tau apa hokinya. yang jelas, selama aku ga terganggu dengan angka2 tersebut, ga jadi masalah kan...