wah... finally 19 bulan sudah aku di melbourne...
jadi mahasiswa menuntut ilmu di fakultas hukum universitas melbourne.
begitu banyak memori yang terungkap; sedih, senang, bete, frustrasi bahkan terkadang hopeless menghadapi kuliah yang haduuuh... ternyata bukan benar2 duniaku, terpadu dengan senangnya bisa tinggal di luar negri dengan menggunakan fasilitas beasiswa ;).
'tugas' lain yang harus aku lakukan ternyata ga cuman jadi mahasiswa yang tugasnya belajar doang. masih ada tugas ngurusin baju2 kotor, masak, beres2 rumah dan juga nganter2 anak sekolah. meminjam istilahnya dina, yang berarti kita lagi menimba ilmu di school of mothering, housekeeping and culinary studies, in the university of heaven!
melbourne, i like it so very much but the weather and the assignments!
cuaca yang bener2 ajaib, dimana terkadang dingin di pagi hari tapi berlanjut dengan hujan dengan udara panas di siang atau sore harinya. atau angin yang kalo winter bener2 menusuk tulang dan kalo summer bikin kulit terbakar (bahkan kadang2 bikin mimisan).
assignments yang tiada berhenti... lepas dari sebuah reading material, sudah menanti sebuah paper atau exam yang harus dituntaskan, dengan ancaman kegagalan untuk tulisan yang tidak sesuai standard. walaupun 'cuma' 8 subjects untuk membuatku lulus, tapi ternyata itu bukan hal yang mudah.
tapi selebihnya, semua menyenangkan!
public transport yang reliable, rambu2 jalan yang jelas dan tidak membingungkan, administrasi kampus yang excellent, dosen2 yang helpful (walau kadang juga nyebelin hehehe), warung2 makan yang walaupun rasanya aneh di awal2 tapi lama2 juga enak kok, juga shopping centre yang lengkap dan nyaman dengan harga yang terjangkau kantong mahasiswa tentunya. juga begitu banyak taman2 kota yang luas dan nyaman yang lengkap dengan playground untuk anak2 dan terkadang ada barbeque machine-nya juga di taman tersebut.
juga termasuk sekolah dhevi dan deana di primary school dan kindi yang cukup menghormati hak2 anak dan menerapkan prinsip best interest for the children dengan tidak memberikan homework yang berlebihan, juga waktu bermain yang memadai, membuat aku mikir2... apa anak2ku bisa ya ngikutin ritme sekolah di depok yang konon kabarnya kelas 1SD kudu bisa itung2an ampe angka 100?
haduh, it is another story to tell deh ya tentang perbedaan kualitas pendidikan antara negara maju dan berkembang.
tapi semuanya udah nearly finish...
berakhir sudah malam2 panjangku di depan notebook yang kadang2 ga mati selama seminggu demi menemaniku mencari ide (disambi chatting, bales2 imel, bidding on e-bay or do anything else tentunya).
walaupun tugas2 ke-rumah-tangga-an tidak akan pernah berakhir, tapi at least dengan pengalaman hidup 19 bulan ga punya babu, memberiku kekuatan untuk -moga2- ga harus jadi ketergantungan dengan kehadiran pembantu rumah tangga kelak di depok.
mengutip kata2nya frank sinatra, 'the end is near, now i must face the final curtain... and i did it my way'.
well yes, walaupun nilai terakhir belum keluar dan belon sah dapet gelar master, tapi yang jelas aku udah survive so far, do what i like and try to love what i do!
sekarang yang pasti, have all of my bags packed, some sent already and i ready to back for good to depok.
wish that everything is okay and wish that (maybe) i can come back again someday ;).
5 comments:
congrat, nen !!
habat deh..pasti jadi 19 bulan yg luarbiasa ya..
musti siap-siap upacara penyambutan nih..;)
welcome back ya, bu..
welcome back jeng ...
smoga 19bln di oz semakin menambah mantap dalam menjalani kehidupan ke depan ya .... amin.
ayoo ayooo, kopdarwil menyambut jeng nenny nih ...
19 bulan tanpa pembantu bener-bener modal utama tuh Nen. Smoga bisa survive hidup di Depok tanpa PLRT.
Sekolah di Khayangan Montesori aja Nen.. hehehe...
ahh.. udah 19bulan aja yaa..
welcome back ya jeng!
btw, sekolah hafizh di depok gak ada homework-nya loh, dan di semester-1 'baru' belajar 1 s/d 20.
*hehe..ngomporin nih*
Post a Comment